FERRY/PE
SUSUT – Bongkahan batu besar teronggok di sana sini akibat susutnya debit air di Danau Poso
PT Bukaka Jamin Pasokan Daya Aman
POSO, PE – Danau Poso, aset wisata paling berharga di Sulawesi Tengah terancam kehilangan pesonanya menyusul musim kemarau yang panjang di daerah ini. Tak hanya soal destinasi wisata, ribuan orang yang beratus tahun menggantungkan hidupnya di danau terluas kedua di Indonesia setelah Danau Toba (Sumut) ini, juga akan terancam mata pencahariannya. Selain itu, PLTA Sulewana yang mengandalkan suplay air aliran Danau Poso dipastikan akan terganggu. Dengan demikian penyusutan debit air ini akan membawa dampak besar dari aspek ekonomi, sosial dan politik.
Menurut Angki warga Tentena, penyusutan debit air yang mencapai antara 500 – 800 meter dari garis batas terluar kearah posisi tengah sungai adalah peristiwa langka yang pertama kali terjadi. ”Ini bukan fenomena biasa. Dalam sejarahnya baru kali ini penyusutannya jauh sekali,” kata Angki. Ia menuturkan, selama ini baik dari cerita orang tua maupun pengalamannya, musim kemarau paling parah sekalipun tidak bisa menggerus debit air sedrastis ini. ”Yang ini susutnya sangat ekstrim,” tekannya.
Saat ini bebatuan sebesar tubuh manusia tampak teronggok di sana-sini, sesuatu yang tidak pernah terlihat di dalam sejarah Danau Poso. Lokasi bangunan Festival Danau Poso yang hanya berjarak dua meter dari air danau kini ”lari” jauh hingga 500 meter. ”Betul-betul mengherankan,” ungkap Angki. Belum ada keterangan resmi dari pejabat Badan Lingkungan Hidup (BLH) Poso soal penyusutan debit air ini. Ratusan warga Tentena dan sekitarnya yang menggantungkan hidupnya di Danau Poso pun sudah mulai merasakan dampakya. Pelaku budidaya ikan air tawar karamba termasuk yang paling terpukul dengan ini. PLTA Sulawena yang mengandalkan suplai air dari Danau Poso cepat atau lambat jika situasinya terus memburuk akan merasakan dampaknya. Namun Humas PT Bukaka, Aslori kepada Palu Ekspres mengaku pihaknya belum merasakan dampak jika itu dikaitkan dengan energi listrik yang disuplay ke konsumen.
”Tidak ada pengaruh pada turbin. Pengaruhnya terasa pada kapasitas yang dihasilkan dari 60 mega. Kini kapasitas yang dihasilkan tidak mencukupi 60 mega lagi,” jelasnya. Namun ia menjamin, tidak ada suplay daya yang tersendat karena kapasitas yang dibeli PLN masih jauh dari 60 mega yang dihasilkan PT Sulewana. Secara geografis Danau Poso terletak pada posisi koordinat ketinggian 500-1.788 meter dpl. Memiliki luas sekira 36.677 hektar. Saking luasnya Danau Poso terletak di lima wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Pamona Utara, Pamona Timur, Pamona Tenggara, Pamona Barat dan Pamona Selatan termasuk pada Sub Das Panjowuko dibagian utara dan Sub Das Takilowimbi bagian selatan. (mg-03)