Duh, Anak Usia SD Mulai Ikut Balapan Liar

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PARIMO – Bagi kalangan remaja maupun orang dewasa yang terlibat balapan liar tidak lagi diberikan pembinaan, melainkan langsung dikenakan tilang.

Hal itu sebagai bentuk upaya Satlantas Polres Parimo untuk menekan terjadinya aksi balapan liar yang semakin marak selama Bulan Suci Ramadhan.

Bacaan Lainnya

Bahkan, Satlantas Polres Parimo juga mencatat, ada beberapa anak usia SD yang sudah terlibat dalam aksi balapan liar.

Demikian diungkapkan Kasat Lantas Polres Parimo, Iptu M. Abdi Hendriatna akhir pekan kemarin kepada media ini.
Abdi mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah menilang beberapa pelanggar, termasuk sepeda motor yang dikendarai oleh para remaja dalam aksi balapan liar.

Namun, sebelum dikenakan tilang, pemilik kendaraan diharuskan melengkapi surat-surat kendaraannya.
Setelah itu, surat-surat kendaraan tersebut akan menjadi jaminan untuk diikutkan dalam persidangan.

“Awalnya, sepeda motornya yang kami tahan. Setelah itu, pemiliknya kami imbau untuk melengkapi spek kendaraannya yang sengaja diotak-atik dan membawa surat-surat. Jika tidak dilengkapi spek kendaraannya dan menyerahkan surat-surat, sepeda motor yang kami tahan tidak akan dikeluarkan,” tegas Abdi.

Lanjutnya, keterlibatan kalangan remaja yang sering terlibat aksi balapan liar tersebut sangat memprihatinkan.

Menurutnya, hal itu diakibatkan kurangnya pengawasan dari orang tua yang terkadang acuh tak acuh dengan aktifitas anaknya ketika berada di luar rumah.

Selain itu, peranan orang tua sangatlah penting karena selain menjadi suritauladan juga panutan dalam keluarga.
Sehingga, pengawasan itu sangat penting bagi para orangtua yang memiliki anak usia sekolah.

Seharusnya kata dia, kalangan remaja yang sering terlibat balapan liar itu melakukan kegiatan-kegiatan positif atau yang terkait dengan pendidikan.

“Sudah banyak kecelakaan lalulintas yang korban adalah pelajar, yang bisa dijadikan contoh bagi para orang tua agar lebih mengawasi anak-anaknya. Keselamatan bukan hanya milik sendiri, melainkan juga milik keluarga. Harus stop pelanggaran dan stop kecelakaan karena keselamatan itu milik manusia. Haruslah dibiasakan keselamatan sebagai kebutuhan dan jadilah pelopor keselamatan,” tandasnya.

Pos terkait