Kabut asap di langit Kota Palu.
PALU,PE – Kabut asap kebakaran hutan dalam beberapa hari terakhir ini telah menghilang dari langit Palu, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah.
“Ya sudah sepekan ini, Kota Palu bersih dari kabut asap kebakaran hutan,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Kasiron, Minggu (11/10/2015).
Ia mengatakan kabut asap yang terlihat di langit Kota Palu beberapa waktu lalu selain berasal dari Pulau Kalimatan, juga karena adanya beberapa titik kebakaran hutan dan lahan kebun di sejumlah daerah di Sulteng. Namun, kata dia, dalam beberapa hari ini, langit Kota Palu tidak lagi diselimuti kabut asap kebakaran hutan.
Ia juga mengatakan kabut asap kebakaran menghilang dari wilayah Kota Palu dikarenakan hujan. Beberapa hari ini dan ke depan, kata dia, sejumlah wilayah di Sulteng,termasuk Palu diguyur hujan. Hujan sangat membantu menghilangkan kabut asap dan juga titik-titik kebakaran hutan dan lahan semakin berkurang.
Sementara Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sulteng H Nahardi mengatakan berdasarkan foto satelit menunjukan tercatat selama kemarau penjang berlangsung di daerah ini ada 21 titik kebakaran hutan dan lahan di sejumlah kabupaten dan kota. Namun demikian, titik-titik kebakaran hutan dan lahan sudah berkurang karena mulai turun hujan di sejumlah wilayah Sulteng.
Penyebab utama kebakaran hutan di Sulteng karena adanya tebas bakar warga yang membuka lahan kebun. Pohon-pohon yang ditembang dibakar oleh warga dan apinya merambat melalap hutan sekitarnya, termasuk yang terjadi di Kawasan Hutan Lindung Taman Nasional Lore Lindu (TNLL). Kebakaran hutan mengancam habitat satwa-satwa yang hidup dan bekembangbiak selama ini di wilayah-wilayah hutan yang terbakar. Nahardi juga melarang keras warga untuk tidak lagi membakar kebun. (ful/jpnn)