PALU EKSPRES, BALIKPAPAN – MUI bersama Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Balikpapan, rupanya tidak hanya memantau tempat penggilingan. Pihaknya juga menginspeksi pengelolaan unggas, daging dan ikan di Pasar Baru, Klandasan Ilir, Balikpapan Kota, Kamis (22/6). Dimulai pukul 06.00 Wita, satu per satu pedagang daging ayam potong di pasar ditemui tim gabungan.
Didapatkan fakta jika masih ada pedagang yang belum mengerti asal daging ayam yang mereka dapat. Soal apakah ayam yang ada di tangan mereka berasal dari jagal bersertifikat atau tidak. MUI menganggap ini penting. Karena jangan sampai umat Islam di Balikpapan mengonsumsi daging yang diragukan kehalalannya.
“Secara keseluruhan sudah bagus dan sesuai dengan pelatihan yang sering kami adakan. Tetapi, memang masih kami lihat ada daging ayam potong yang kondisinya masih merah. Artinya ketika direndam air panas, ayam tersebut masih hidup. Selain itu, kondisi urat leher daging yang dipotong masih ada yang belum terlalu sempurna. Artinya tidak sesuai dengan sertifikasi,” terang Sekretaris MUI Balikpapan, Jaelani, usai sidak.
Dia menyebut, dengan sertifikasi, penjagal akan mementingkan kehalalan proses pemotongan ayam. Selain itu berpengaruh pada kebersihan. Selain di tangan penjagal, pedagang ayam potong juga diminta menunjukkan surat yang menyatakan bahwa daging ayam yang dijualnya halal.
“Ini penting jangan sampai konsumen khususnya umat Islam memakan sesuatu yang sifatnya syubhat (samar) atau diragukan halal. Karena akan berpengaruh kepada kesehatan dan iman umat. Kami ingin ini juga diperhatikan pemerintah. Soalnya penting apalagi menjelang Lebaran Idulfitri. Di mana konsumsi daging meningkat,” ujarnya.
Dengan temuan ini, pihaknya juga akan membuat catatan sebagai bahan evaluasi kepada pemerintah. Jaelani menginginkan para pemilik ayam potong juga aktif untuk memberikan informasi terkait tukang jagal baru yang direkrut. Agar MUI bisa mengawasi apakah daging ayam potong yang ada di pasar memenuhi syarat halal. “Salah satu pedagang paham ketika kami tanya soal asal ayam dan bagaimana sertifikat jagalnya. Tetapi, banyak pedagang juga tidak tahu,” pungkasnya.