PALU EKSPRES, PALU – Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola meminta warga Poboya tidak termakan provokasi dari kelompok luar yang memecah belah persatuan warga. Hal ini dikemukakan Gubernur Longki saat memberikan sambutan di hadapan warga Poboya akhir pekan lalu.
Menurutnya, masyarakat Sulawesi Tengah yang terbuka dan dapat menerima siapa saja dengan penuh persaudaraan dan kekeluargaan. Namun ia mengingatkan tetap mewaspadai upaya provokasi dari pihak luar untuk kepentingan tertentu.
“Halal bi halal semacam ini diharapkan dapat meningkatkan tali siltaurahmi tidak hanya dengan sesama umat muslim namun juga dengan agama–agama lainnya,”pinta Longki.
Pemerintah kata dia, terus melakukan penguatan sosial ekonomi masyarakat dengan hutan. Dengan demikian masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan dapat menjaga kelestarian hutan.
Berkaitan dengan itu pemerintah telah mencanangkan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui perhutanan sosial. Ini dimaksudkan untuk menciptakan kedaulatan pangan, meciptakan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
Perhutanan sosial, merupakan program yang menempatkan masyarakat di dalam dan di sekitar hutan sebagai pelaku utama dalam meningkatkan kesejahteraannya, serta mempercepat rehabilitasi hutan dengan menyatukan masyarakat, dunia usaha dan pemerintah.
Di tempat yang sama Walikota Palu Hidayat kenduri warga seperti halal bihalal harus terus dikembangkan untuk terus menguatkan nilai budaya. Dengan demikian masyarakat dapat terhindar dari dampak buruk teknologi informasi.
Walikota mengharapkan masyarakat dapat mendukung program Pemerintah Kota Palu khususnya program K5 sebagai implementasi membangun kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, keamanan dan ketertiban.
(kia/Palu Ekspres)