DISAMBUT ADAT – Calon Gubernur Longki Djanggola menjakai Adat Umangapos di Banggai. Tradisi yang harus terus dilestarikan.
RAGAM ADAT SALUAN, BANGGAI
RITUAL adat penyambutan tamu di Nusantara begitu beragam. Di Sulawesi Tengah ritualnya pun aneka rupa. Ada Umangapos di Banggai menjadi tradisi yang terus dilestarikan. Dua orang lelaki bertameng dan berparang mengadang kedatangan tamu yang berkunjung ke komunitas adat Saluan di Nambo, Banggai, Sulawesi Tengah. Seorang laki-laki lainnya berdiri tegap memegang sosuduk, tombak adat berujung lurus.
Lalu dua lelaki bertameng tadi dengan suara keras dalam bahasa ibu Saluan menghadap sang tamu menanyakan maksud kedatangan sang tamu. Ritual ini disebut umapos. Setelah diketahui bahwa ternyata tamu yang datang bermaksud baik dan seorang pembesar negeri mereka lalu menari di depan tamu itu dan meminta perlindungan. Lalu setelah itu sang tamu disambut mo kakambuhi pae kinini, hamburan beras kuning ke arah wajah dan kepalanya. Kemudian Hoi, pujian kepada Tuhan yang Maha Kuasa disampaikan dengan melagu. Setelah itu sang tamu diminta berjalan di bentangan kain putih. Kali ini kebetulan yang menjadi tamu mereka adalah Gubernur Sulteng Longki Djanggola.
“Makna mo kambuhi pae kinini, menghamburkan beras kuning adalah agar tamu yang datang dijauhkan Tuhan Yang Maha Kuasa dari Marabahaya. Lalu hamparan kain putih diniati agar sang tamu membawa hal-hal yang baik bagi warga setempat dan bentuk penghormatan adat kami bagi Pak Gubernur yang orang tuanya pernah memimpin suku-suku asli di Lembah Palu,” jelas Umurdin D. Budahu, tetua adat Saluan, usai prosesi adat di Nambo, Minggu, 18 Oktober 2015.
Menurut Umurdin, tidak sembarang tamu mereka terima kedatangannya dengan adat Saluan. “Pak Gubernur kami terima dengan adat Saluan karena kami tahu dia bukan hanya tamu tapi pemimpin yang dicintai oleh banyak orang. Kami juga berharap beliau dapat meneruskan kepemimpinannya di Sulteng,” harap Umurdin. Longki sendiri yang didamping Ketua KONI Sulteng dalam ramah tamah dengan warga Saluan menyatakan terima kasihnya pada sambutan warga Saluan itu.
“Merinding bulu kuduk saya mendapat sambutan adat dari masyarakat Saluan ini. Insya Allah adat lembaga yang beraneka ragam di Sulawesi Tengah bisa kita terus lestarikan.
Untuk diketahui, Saluan adalah salah satu kelompok suku besar yang mendiami wilayah di Kabupaten Banggai, selain suku Banggai dan Balantak. Semoga suatu waktu, Anda mendapat sambutan macam ini bila berkunjung ke Banggai. (humas)