Selain kegiatan kompetisi dan sharing, pada hari kedua kegiatan juga dilaksanakan pemeriksaan kesehatan, pembagian paket gizi, dan gebyar budaya. Berbeda dengan kegiatan yang dilakukan sebelumnya, pada kegiatan kali ini diadakan kompetisi LISA BILAH (Lihat Sampah Ambil Pilah).
Melalui kegiatan tersebut, setiap sekolah berkompetisi untuk mengumpulkan sampah yang ada di sektiar lokasi acara. Sekolah yang mengumpulkan sampah terbanyak akan mendapatkan hadiah.
“Budaya membangun lingkungan sehat harus dimulai dari perilaku sederhana,” ujar Artsanti. “Kami ingin menunjukkan contohnya dalam gebyar budaya kali ini dengan kegiatan LISA BILAH,” imbuhnya.
Sebagai puncak acara, Japfa juga melakukan pemeriksaan kesehatan dan pembagian gizi untuk seluruh siswa peserta Japfa4Kids dari 9 sekolah peserta.
Sembari menunggu pemeriksaan para peserta juga disuguhkan gebyar budaya yang menampilkan atraksi kebudayaan Sulawesi Tengah. Sedangkan di sudut lainnya, Japfa menggelar eksibisi catur simultan yang menghadirkan Norma Master Internasional Surya Wahyudi melawan 20 anak sekolah dasar yang sehari sebelumnya mendapatkan pelatihan catur.
“JAPFA4Kids telah dilaksanakan Japfa selama lebih dari satu dekade. Pada tahun ini, JAPFA melakukan inovasi program dengan tujuan agar pendekatan program sosial perusahaan senada dengan prinsip keberlanjutan dan berkesinambungan serta prinsip investasi sosial,” papar Artsanti.
“Prinsip investasi sosial berarti berbagai program yang dilakukan Japfa dapat berkembang dan bertumbuh di masyarakat secara mandiri pasca intervensi program,” tutup Artsanti.
(fit/Palu Ekspres)