PELESIRAN – Foto – foto selfi yang beredar di media sosial ( Medsos ) akaun milik salah seorang staf Disporabudpar Parimo, diduga berombongan ke Batam usai acara Sail Tomini.(F/Screen Facebook)
Usai Sail Tomini
PARIMO,PE – Usai penyelenggaraan even Nasional Sail Tomini di Pantai Kayu Bura Kecamatan Parigi Tengah, sejumlah staf Dinas Pemuda Olahraga, Budaya dan Pariwisata ( Disporabudpar ) Kabupaten Parigi Moutong pelesir ke sejumlah daerah di Indonesia. Kota yang menjadi tujuan jalan jalan adalah ke Kota Batam, Bali dan Jakarta.
Informasi yang berhasil dikumpulkan, edisi jalan jalan pejabat dan staf ternyata bukan isu belaka. Salah seorang staf Disporabudpar Parigi Moutong mengunggah foto jalan-jalan itu ke media sosial. Beberapa frame menunjukan mereka sedang berada di Kota Batam. Pelesir para pejabat Disporabudpar ini, kontras dengan kondisi para penari pada pubcak Sail Tomini 19 September 2015, di depan Presiden Jokowi dan para Duta Besar Negara Sahabat.
Beberapa waktu lalu, muncul keluhan beberapa orang tua penari karena tak satu pun peserta di antara mereka yang mendapatakan honor dari pemerintah. Entah itu sekadar ”uang lelah” saat tampil di tengah terik menyengat.
”Dorang bisa keluar jalan – jalan. Anak anak tidak ada diberi perhatian sedikitpun. Sebenarnya, Biarlh honor tidak ada, mungkin sekadar pembeli buku,”keluh salah satu orang tua, meminta namanya tidak ditulis.
Bupati Parigi Moutong, Samsurizal Tombolotutu mengaku belum mengetahui perjalanan anak buahnya itu. Namun dia mengatakan, ada beberapa pejabat dinas pertanian bersama TP – PKK yang diberangkatkan secara resmi ke Provinsi Palembang untuk menghadiri Hari Ketahanan Pangan Nasional ( HKPN ). Namun untuk ke kota Batam kata dia, adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD) Anuntaloko Parigi yang menghadiri kegitan resmi di kota itu. “Kalau pejabat lain memang ada ke Palembang menghadiri HKPN bersama ibu – ibu PKK, kalau untuk ke Batam yang saya tau hanya kepala rumah sakit. yang lainnya perlu dipertanyakan. Dan nanti saya tanya kebenarannya,” katanya kepada Palu Ekspres Sabtu 24 Oktober 2015.
Kadisporabudpar, Mawardin mengaku, kunjungannya ke Kota Batam adalah menghadiri pameran yang dibuat oleh Kementerian Pariwisata di Kota Batam. Sementara kunjungan staf Disporabudpar ke Bali, tiga hari usai pelaksanaan Sail Tomini, untuk mengikuti kegiatan pariwisata Provinsi Sulteng yang menyertakan Disporabudpar Parigi Moutong. ”Kami ke Batam mengikuti pameran Exspo yang dibuat oleh kementrian pariwisata. Sementara ke Bali kemarin memang saya tidak kesana, hanya saja mereka ke Bali menghadiri undangan dari Disporabudpar Provinsi, karena kami ikut serta di acara itu,” jelasnya.
Menurut Mawardin, tujuan mengikuti pameran expo ini adalah promosi. Sedangkan ke Kota Batam untuk mencari referensi pariwisata sehingga bisa diterapkan di Kabupaten Parigi Moutong. Artinya kata dia, selain mengikuti expo juga mengunjungi sejumlah objek wisata di kota Batam. Seperti melihat jembatan Barelang yang menjadi icon kota Batam dan objek wisata lainnya. “kami mengunjungi setiap objek wisata yang ada di kota Batam. Karena kami tau di Parigi ada jembatan Dolago, kami luangkan waktu untuk melihat jembatan itu termasuk kulinernya, yang pastinya sangat cocok jika diterapkan di jembatan Dolago,”ungkapnya. Soal jasa penari yang tidak dibayar, menurut Mawardin. pihaknya akan tetap memberikan penghargaan. Namun karena memang tidak memiliki anggaran untuk honor pihaknya hanya akan memberikan piagam penghargaan.
“Memang honor penari tidak ada dan itu harus dimaklumi, namun kami tetap mengupayakan dalam waktu dekat ini akan memberikan piagam penghargaan kepada setiap peserta penari massal dalam mengsukseskan Sail Tomini,”pungkasnya .(ady)