Wilayah Pantai Timur Dihantam Gelombang Pasang

  • Whatsapp

PARIMO, PE – Puluhan rumah di empat Kecamatan di Kabupaten Parigi Moutong rusak akibat diterjang gelombang pasang, Senin dini hari (20/6). Sedikitnya Tiga rumah rata dengan tanah akibat hempasan ombak setinggi empat meter. Tidak hanya itu, akibat gelombang pasang beberapa tiang listrik tumbang akibat adanya pengikisan air laut.

Untungnya kejadian ini tidak menimbulkan korban namun kerugian ditaksir sebanyak ratusan juta rupiah.
Salah seorang staf Badan Penaggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Parigi Moutong, Jon mengaku, bencana yang terjadi di empat kecamatan itu disebabkan gelombang air pasang yang merata di pantai timur wilayah Kabupaten Parigi Moutong. Ia menuturkan, kejadian bencana gelombang pasang merupakan penomena alam dan terjadi sekitar pukul 02.00 dini hari.

“Untungnya warga yang terkena bencana bisa masing – masing menyelamatkan diri dari hantaman ombak besar,”kata Jon kepada Palu Ekpsres, Selasa 21 Juli 2015.

Ia menyebutkan, dari hasil data yang dikumpulkan di tiga kecamatan yakni Kecamatan Toribulu, Kecamatan Kasimbar, Kecamatan Parigi Utara dan Kecamatan Parigi yang tertimpah bencana gelomban pasang, diantaranya untuk Desa Pinoto Kecamatan Toribulu 2 rumah mengalami rusak berat dan 5 rumah rusak ringan, Desa Donggulu 9 rumah mengalami rusak ringan, Desa Toboli Kecamatan Parigi Utara 1 rusak sedang dan rusak ringan 3 sedangkan kelurahan Bantaya Kecamatan Parigi hanya 6 perahu milik warga setempat mengalami rusak berat.

“Yang paling parah rumah yang rusak akibat hantaman ombak di Desa Toribulu. Dan semua desa yang tertimpah bencana sudah kami data untuk buatkan laporan,” sebutnya.

Masih dia, adanya kejadian itu pihak BPBD Kabupaten Parigi Moutong sudah melakukan survey selanjutnya menyerahkan beberapa bantuan peralatan dapur, sebab kata dia, rumah warga yang rusak rata – rata mengalami kerusakan bagian belakan (Dapur, red ) sehingga dipastikan peralatan dapurnya hilang tersapu ombak. Lanjut Jon, ditempat kejadian, bagi warga yang korban bencana itu terpaksa mengungsi di rumah kerabatnya.

“Korban bencana gelombang pasang masing – masing terpaksa mengungsi di rumah kerabatnya. Dan rumah yang rumah yang rusak ringan kebanyak mengalami kerusakan bagian dapurnya,” ujarnya.

Sementara itu, pengakuan salah seorang warga Desa Pinotu, Irjan mengatakan, bahwa kejadian gelombang pasang di desanya terjadi pada dini hari dan saat itu warga sedang tertidur pulas. Ia mengaku, saat kejadian pihaknya langsung melaporkan ke pemerintah kecamatan untuk segera diantisipasi penangannya untungnya dalam kejadian itu warga yang bermukim dibantran pantai bisa langsung menyelamatakan diri keluar dari rumah.

“Cepat kami bangunkan warga yang tinggal di pesisir pantai untuk segera menyelamatkan diri sehingga semuanya mengungsi dirumah kerabatnya,”tuturnya

Sementara pantauan Palu Ekspres, pasca bencana gelombang pasang, pihak Polisi dari Polda Sulteng sejumlah 2 platon dan Polres Parigi Moutong 1 plataon, melakukan pembersihan disekitar bibir pantai disekitar rumah yang rubuh. Dan dilanjutkan dengan pembuatan pemeceh ombak dengan menggunakan kayu.

“Kami lakukan pembersihan dikawasan pantai disekitar rumah warga yang rusak akibat disapu ombak. Kami juga lakukan pembutan pemecah ombak dengan menancap kayu disekitar pemukiman warga degan tujuan untuk bisa mengantisipasi ombak susulan,”kata Dir Samapta Kombes Pol Drs. Pulung R. (ady)
Puluhan

Pos terkait