PALU EKSPRES, JAKARTA – Studi terbaru berhasil menemukan kaitan antara kebiasaan tidak sarapan dengan resiko atherosclerosis.
Atherosclerosis sendiri adalah sebuah kondisi di mana terjadi pengerasan dan penyempitan pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak.
“Studi ini menyediakan bukti bahwa (tidak sarapan) adalah kebiasaan buruk yang dapat diubah demi mengurangi resiko penyakit jantung,” kata author studi Dr. Valentin Fuster seperti dikutip dari Express.co.uk.
Meski sudah banyak studi yang mempelajari manfaat makan pagi, namun studi ini adalah yang pertama menemukan mata rantai yang hilang antara sarapan dan atherosclerosis.
Hasil studi ini, menurut ahli gizi Tracy Parker adalah sebagai pengingat tentang betapa pentingnya sarapan untuk mencegah resiko penyakit jantung.
“Studi ini adalah salah satu pengingat bahwa bukan hanya apa yang kita makan, namun kapan kita makan itu juga mempengaruhi resiko (terkena penyakit jantung),” kata ahli gizi senior yang bekerja di British Heart Foundation itu.
“Studi seperti ini dapat menjadi buah pikir yang baik, khususnya bagi mereka yang suka melawati makan paginya dan menginsipari kita untuk makan makanan yang sehat untuk memulai hari dan menjaga jantung yang sehat.”
(ruf/fajar)