Zainal: Jangan Belajar Agama di Medsos

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU-Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus Rektor IAIN Palu, Zainal Abidin menjadi salahsatu narasumber dalam seminar nasional yang diselenggarakan Fraksi Partai Hanura MPR-RI, Senin 13 November 2017 di hotel Mercure Palu.

Zainal dalam kesempatan itu menekankan beberapa hal  penting terkait toleransi dalam kehidupan berbangsa san bernegara. Bahwa Pancasila sebagai dasar negara prinsipnya telah mengakomodir semua ajaran dalam agama yang ada.

Bacaan Lainnya

Tak ada lagi hal dalam pancasila katanya yang perlu dipertentangkan.

Namun terkait isu radikalisme yang belakangan marak, Zainal berpesan agar tidak sembarang tempat untuk mencari atau menggali ilmu. Terlebih hanya mengutip informasi dari media sosial (Medsos) yang kini berkembang pada generasi milenial.

“Apalagi bejajar agama, jangan sekali-sekali belajar agama dari Medsos. Tidak ada yang bertanggung jawab atas informasi yang beredar di medsos,”tekan Prof Zainal dalam kesempatan itu.

Salahsatu contoh informasi di Medsos yang tidak bisa dipertanggungjawabkan adalah terkait penulisan InsyaAllah.

Zainal mengaku pernah mendapati seorang warganet yang menuliskan InsyaAllah dengan inshaAllah.

Warganet itu kata Zainal mengaku cara penulisan InshaAllah adalah informasi yang katanya berasal dari ulama tersohor asal India, Zakir Naik. Padahal penulisan InshaAllah hanyalah merupakan transalate semata.

Sesuai hasil kajiannya, Zainal menerangkan, jika penulisannya InshaAllah, maka itu merupakan transalte dari bahasa arab kebahasa inggris. Sementara yang menggunakan penulisan InsyaAllah merupakan hasil translate dari bahasa arab ke bahasa indonesia.

“Jadi tidak benar penulisan InshaAllah itu tulisan dari ulama Zakir Naik. Karena dia berasal dari India,”jelas Zainal.

Karena itu Zainal berpesan pada peserta seminar agar senantiasa menimba ilmu dari guru agama yang benar. Yang pemahaman agamanya luas, paripurna dan utuh.

“Kalau belajar dari Medsos itu sangat berbahaya. Bisa mendatangkan malapetaka bagi kita semua jika informasinya salah,”tandasnya.

Seminar nasional dengan tema memperteguh pancasila sebagai ideologi, sumber hukum dan jatidiri bangsa dalam kehidupan berbangsa dan berbegara itu juga dihadiri Ketua fraksi Hanura MPR-RI sekaligus Sekretaris Jenderal (Sekjend) DPP Hanura, Sarifudin Sudding. Anggota DPR-RI Fraksi Hanura,Djoni Rolindrawan serta Kapolres Palu AKBP Mujianto.

Pos terkait