Pengamat : Hanya HATI yang Pikirkan Pengangguran PALU

  • Whatsapp

PE — Pasangan calon walikota dan wakil walikota Palu Habsa Yanti Ponulele – Tamrin Samauna (HATI) dinilai memiliki konsep tepat untuk menanggulangi pengangguran di Kota Palu.

“Saya lihat hanya pasangan ini Habsa Tamrin yang memikirkan dan memiliki konsep untuk menurunkan dan mencegah pengagguran di Palu dengan konsep penciptaan lapangan kerja dengan mampu menyerap 30 ribu tenaga kerja,” ujar Pengamat dan pemerhati ketenagakerjaan Dr Abd Rahim SH MH,di Palu, Kamis, 26 November 2015

Bagi Dr Rahim, yang juga dosen kopertis wilayah IX ini, keseriusan kandidat untuk mengurangi pengangguran itu dilihat dari visi misi dan program kerjanya.

Menurutnya, program pasangan Habsa-Tamrin penciptaan lapangan kerja dengan menyerap 30 ribu tenaga kerja adalah sebuah program terobosan dan sekaligus kontrak politik kepada masyarakat untuk menunaikan janji tersebut kelak jika diberikan amanah oleh rakyat.

“Masyarakat harus benar benar selektif memilih pasangan calon walikota di Palu. Saya lihat ini hanya pasangan Habsa Tamrin yang memiliki konsep dan fokus membuka lapangan kerja seluas luasnya,” ujar Dr Abd Rahim.

Rahim menjelaskan bahwa program 30 ribu tenaga kerja itu sangat masuk akal dan rasional. Hitung-hitungannya menurut dia, bisa diperoleh dengan penciptaan lapangan kerja dengan cara memberdayakan potensi Palu baik secara Sumber Daya Manusia maupun secara Sumber Daya Alam. Caranya, melakukan pembentukan wirausaha baru sebanyak 25 per kelurahan.

25 wira usaha baru per kelurahan ini diyakini akan merekrut paling rendah 3 tenaga kerja. Berarti 3 X 25 itu sama dengan 75 tenaga kerja. Jika kelurahan di Palu sebanyak 45 maka 75 X 45 sama dengan 3.375 tenaga kerja. Kedua ada industri kecil di setiap kecamatan sebanyak 7 industri. Setiap industri menyerap 50 orang jadi 7 X 50 orang 350 tenaga kerja dikali 8 kecamatan maka menghasilkan 2.800 tenaga kerja.

Jika penyerapan tenaga kerja wirausaha baru di kelurahan mencapai 3.375 orang ditambah dengan industri di kecamatan 2.800 maka hasilnya 6.175 penyerapan tenaga kerja.

6.175 ini setiap tahun. Dikali lima tahun masa kerja maka akan menghasilkan 38 ribu lebih. ini akan terwujud dengan pendekatan kreatif dannpendekatan jaringan nasional dan internasional.

“Jadi tidak ada yang tidak mungkin. Program kerja penciptaan lapangan kerja dengan menyerap 30 ribu an tenaga kerja sangat masuk akal. Tentu dengan bantuan modal usaha dari pemerintah serta peningkatan investasi di Kota Palu. Inilah tugas pemerintah,” ujar Rahim.(/aaa)

Pos terkait