PALU EKSPRES, PARIGI– Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Parigi Moutong menggelar Dialog Karya Generasi Pemuda Lintas Agama di Aula Kantor Desa Nambaru Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong, Jumat (29/12).
Bupati Parigi Moutong yang diwakili Asisten III Administrasi Umum Setda Parimo, Veys Karandja dalam sambutanya mengatakan, atas nama pemerintah daerah ia sangat mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Kementrian Agama Provinsi Sulawesi Tengah yang telah memilih Desa Nambaru Kecamatan Parigi Selatan, sebagai desa kawasan kerukunan.
Hal ini membuktikan bahwa, di Desa Nambaru banyak terpadu multi etnis, multi religi, dan multi kultural, namun tetap rukun dan damai saling menghormati antar suku dan saling menghargai antar budaya dan bahasa yang berbeda.
“Saya berharap dengan dilaksanakanya dialog pemuda lintas agama di Desa Nambaru ini, para pemuda sebagai pemikul tongkat estafet dapat memposisikan diri sebagai sentral, mungkin dengan tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang hanya memecah dan memutuskan tali silaturahmi antar umat beragama,”harapnya.
Lanjut dia, dialog seperti ini sangatlah penting untuk dilaksanakan, karena sebagai umat beragama penting untuk melihat aspek kearifan budaya lokal dalam segmen pengamalan ajaran agama dan pembinaan umat, sehingga komunitas agama dapat beradaptasi dengan komunitas hadat.
“Artinya agama dan adat tidak pada posisi dipertentangkan, tetapi bagaimana dikelola dengan baik sehingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat,”ujarnya.
Sekaitan hal itu, Ia juga mengajak masyarakat agar tetap memupuk rasa kebersamaan antar umat beragama, terutama menjelang Pilkada tahun 2018.
Sebab pada saat itu kata dia, suhu politik mengalami peningkatan sehingga peran serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk menjaga keamanan.
Sementara itu, Kabag TU Kanwil Kemenag Sulteng, Drs H.Firmansyah M.Pd dalam sambutanya menyebutkan, dari kementrian agama Sulawesi Tengah telah memilih Desa Nambaru sebagai desa kawasan sadar kerukaunan dan ini baru pertama kali di Sulteng.
“Olehnya itu harapan kami, desa ini menjadi contoh untuk Sulawesi Tengah. Nah kalau menjadi contoh, ketika desa lain mendengar maka seluruh desa lain yang ada, akan hadir di sini untuk belajar, apa resepnya Desa Nambaru itu bisa menjadi desa sadar kerukunan,”katanya.