Pengembang Perumahan Green Garden Cuek Peringatan Satgas K5

  • Whatsapp

“Tapi kita bukan lagi bicara soal itu sekarang. Harusnya kita cari solusi bersama,”pungkasnya. Sebelumnya Munafrin menyebut pengembang memang membuat drainase di depan setiap rumah, namun tak punya saluran untuk mengalirkan air dari drainase tersebut alias buntu.

Akibatnya, buangan air green garden kerap meluap lalu meresap menembus ke halaman rumah miliknya yang dalam posisi lebih rendah. Rumah milik Munafrin sendiri berbatasan langsung dengan salahsatu unit green garden. “Saya sudah memagarinya untuk menghalau air. Namun tetap meresap menembus pagar,”keluh Munafrin.

Bacaan Lainnya

Kondisi paling parah menurutnya ketika terjadi hujan deras. Halaman miliknya seakan menjadi penampungan air dari perumahan tersebut. Menurutnya pengemban hanya membuat dua lubang tanah seluas satu meter persegi yang difungsikan sebagai resapan air.

Namun lubang resapan itu tak mampu menampung buangan air dari sekitar 20unit rumah, terlebih jika hujan deras. “Berulang kali saya coba komunikasi ke pengembang. Tapi kelihatannya tidak punya itikad baik untuk mencari solusi,”kesalnya.

Munafrin mengaku curiga, mengapa kemudian perumahan itu bisa memiliki Izin mendirikan bangunan (IMB) jika perencanaannya tidak memuat tuntas masalah pembuangan air.Atau bisa jadi, pengembang tidak mengindahkan kajian dalam IMBnya.

“Setahu saya IMB itu melalui kajian-kajian teknis,termasuk soal pembuangan air. Jika itu belum tuntas, IMBnya mungkin belum bisa diterbitkan,”ujarnya. Warga lainnya sebut Munafrin, juga telah memprotes pengembang dengan memagari halamannya masing-masing. Itu lantaran pengembang tak pernah membangun komunikasi dengan warga disekitarnya. Khususnya untuk mencari jalan keluar permasalahan tersebut.

“Nah, saat ini semua warga yang berbatasan langsung sudah memagari halamannya. Dia (pengemban) mau buang kemana lagi air dari perumahan itu,”pungkasnya.

Lurah Tanamodindi, Yohana memimpin langsung meninjau lokasi perumahan, Minggu 17 Desember 2017. Yohana kepada Palu Ekspres, membenarkan keluhan warga tersebut. Menurutnya, pihak developer ternyata hanya membuat satu lubang resapan penampung air drainase.

Yohana mengaku telah mengetahui permasalahan itu sejak sebulan lalu. Dan telah meminta pengemban untuk mengatasi masalah tersebut. “Dari sekian rumah, hanya satu rumah yang berada diujung yang memiliki resapan. Sudah sebulan lalu saya kelokasi, tapi resapan ditiap rumah belum ditindaklanjuti pihak developer,”jelas Yohana.

Pos terkait