PALU EKSPRES, PALU – Ratusan siswa SMA Negeri 4 Palu, berdiri dan secara bersama-sama menyatakan komitmen mereka untuk menolak perilaku Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) serta perayaan Hari Valentine, di halaman SMAN 4 Palu, Rabu 14 Februari 2018.
Deklarasi ini merupakan kegiatan yang digagas OSIS SMAN 4 Palu bisang Rohani Islam (Rohis). Menurut mereka, perilaku LGBT merupakan perilaku menyimpang, yang harus segera dicegah berkembang di tengah-tengah masyarakat.
Selain itu, perayaan hari Valentine juga dinilai merupakan sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai budaya keindonesiaan, karena merupakan produk budaya luar yang tidak memiliki manfaat bagi kehidupan generasi muda Indonesia.
Ketua OSIS SMAN 4 Palu, Abd. Rahman Soleh menyebutkan, deklarasi bersama yang juga dihadiri pengurus OSIS dan Rohis sekolah-sekolah tingkat SMA/SMK dan MA se-Kecamatan Palu Barat tersebut, merupakan salah satu misi OSIS untuk menyampaikan ke masyarakat luas, khususnya bagi para pelajar bahwa perilaku LGBT perlu diminimalisir di tengah-tengah kehidupan sosial masyarakat.
“Kepada seluruh masyarakat, kita berharap untuk juga menolak LGBT. Deklarasi ini merupakan misi kita sebagai pelajar generasi pelanjut bangsa, untuk meminimalisir hadirnya kaum LGBT. Kita bersama-sama melaksanakan kegiatan ini, agar yang lainnya juga mau mendukung,” jelas Abd. Rahman.
Ia berharap, apa yang telah dideklarasikan tersebut, dapat diwujudkan dalam kehidupan keseharian, utamanya bagi para pelajar.
“Kelanjutannya mungkin bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dan ke depannya bisa semakin digaungkan dengan kegiatan-kegiatan yang lebih bermakna,” ujarnya.
Kepala SMAN 4 Palu, Syam Zaini mengaku sangat mengapresiasi inisiatif para pengurus Rohis OSIS di sekolah yang dipimpinnya tersebut. Ia menilai, hal ini merupakan salah satu wujud dari penanaman nilai-nilai karakter bangsa Indonesia, bagi para pelajar khususnya di SMAN 4 Palu.
“Saya melihat ini adalah kegiatan yang sangat positif, dan harus didukung, karena merupakan bagian dari pendidikan karakter, yang dicanangkan oleh pemerintah mulai dari tingkat pusat, provinsi dan kota Palu,” kata Syam Zaini.