Karena itu, imbuh dia, pertahanan terbaik dari bahaya narkoba ini tidak hanya menyerahkan penyelesaiannya kepada aparat pemerintah. ”Tapi pertahanan terbaik adalah dari diri Anda sendiri untuk berani mengatakan tidak pada narkoba dan sejenisnya,” ajak Muhidin kepada ratusan siswa, Kamis 1 Maret 2018. Sama halnya dengan perilaku korupsi.
Ini adalah perbuatan amoral yang harus dikutuk. Karena praktek korupsi juga melemahkan pembangunan kita. Bayangkan kata dia, bagaimana sebuah proyek infrastruktur yang tidak kunjung dibangun karena uangnya yang selalu dikorupsi. Ini daya rusaknya juga tak kalah hebat dengan narkoba. Walau demikian jika diperhadapkan pada dua hal, antara korupsi dan narkoba, keduanya memang tak layak dipilih.
Tapi yang pasti, narkoba daya rusaknya jauh lebih dahsyat daripada korupsi. Kerusakan narkoba terang Muhidin adalah menyangkut keberlangsungan hidup sebuah peradaban bangsa. Satu entitas bangsa bisa habis jika generasinya menjadi pengguna narkoba.
”Dalam konteks ini bukan saya mengatakan korupsi lebih baik dari narkoba. Keduanya adalah penyakit bangsa yang harus dijauhi,” ajaknya kepada siswa.
Merespons pertanyaan tentang pentingnya kembali menghidupkan P4, Wakil Ketua Komisi V DPR RI ini, mengaku akan menjadikan ini sebagai bahan masukan kepada pimpinan MPR. Dalam banyak kesempatan kata dia, masalah ini telah banyak disuarakan oleh banyak kalangan. Namun ini tentunya ini harus melalui mekanisme kenegaraan – karena untuk menghidupkan kembali membutuhkan rumusan dalam bentuk Undang-Undang.
”Ini ada mekanismenya tersendiri. Dan ini akan menjadi masukan bagi saya untuk disampaikan kepada pimpinan MPR dan pemerintah,” katanya. Pada kesempatan itu, ia mengatakan empat pilar kebangsaan sangat penting dipahami dan ditanamkan pada seluruh generasi bangsa Indonesia. Karena, banyak kepentingan bangsa lain terhadap indonesia di era globalisasi ini yang dapat melunturkan pemahaman kebangsaan kita.
Lebih jauh ia mengatakab, sebenarnya sekolan MAN 1 Palu telah memahami empat pilar kebangsaan sejak lama. Ini tergambar dari lagu Mars Madrasah yang lirik liriknya sudah mencakup empat pilar kebangsaan.