PALU EKSPRES, PALU – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng berharap keterlibatan madrasah, khususnya di Sulteng, pada program Seismometer di Sekolah (SIS-Seismometer in School), oleh Strengthened Indonesian Resilience: Reducin Risk from Disasters (StIRRRD), kerja sama UGM dan GNS Science Selandia Baru, dapat terus menjadi perhatian demi pengembangan kualitas pendidikan di madrasah.
Pada program tersebut, turut dipasang alat pengukur getaran gempa bumi (seismometer) di Madrasah Aliyah Negeri 1 (MAN 1) Kota Palu, sebagai salah satu sekolah yang ditunjuk sebagai pilot project program SIS. Pemasangan alat tersebut, serta sosialisasi dan lokakarya mengenai kegempaan di MAN 1 Kota Palu, digelar pada Rabu 7 Maret 2018.
“Kita berterima kasih atas keterlibatan madrasah kita, walaupun baru satu sebagai keterwakilannya yang dijadikan pilot project program ini. Kalau ini merupakan tahap awal, pada tahap berikutnya diharapkan keterlibatan madrasah terus menjadi perhatian,” kata Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Sulteng, Dr. Kiflin Padjala, di ruang kerjanya, Selasa 6 Maret 2018.
Ia berharap, dengan adanya program bantuan pemasangan seismometer di MAN 1 Kota Palu, dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan edukasi kebencaaan, khususnya bagi para siswa madrasah, dan masyarakat Kota Palu pada umumnya.
“Ini satu hal yang sangat positif, karena kita dekat dengan patahan Palu Koro yang memiliki potensi gempa besar. Jadi ini bagian dari sosialisasi yang sangat kita butuhkan, terkait edukasi ke masyarakat tentang potensi gempa bumi,” tuturnya.
Kepala MAN 1 Kota Palu, Hj. Zaenab merasa sangat bersyukur, madrasah yang dipimpinnya terpilih menjadi salah satu pilot project program SIS. Ia menekankan, dengan program tersebut para siswa akan dapat semakin mengembangkan ilmu pengetahuan yang mereka miliki, khususnya di bidang ilmu Geografi.
Ke depan, ia menekankan pihaknya secara terbuka akan menerima sekolah atau madrasah lain, yang ingin berkunjung ke MAN 1 Kota Palu, untuk saling berkolaborasi dan belajar terkait ilmu tentang gempa bumi.
“Pasti terbuka bagi sekolah mana saja, yang ingin belajar bersama terkait ilmu tentang gempa bumi, untuk datang ke MAN 1,” tandasnya.