“Kita harus patuh terhadap UU dan sekaligus penduduk tidak kehilangan mata pencaharian. Kegiatan pt CPM dan masyarakat tentu bisa berkolaborasi layaknya bapak anak angkat, agar semua dapat terpola dengan baik, dan ada teknologi pengelolaan yang ramah lingkungan agar masyarakat memiliki masa depan dan lingkungan tetap terjaga”, tandas Irawan.
Gubernur Sulawesi Tengah Drs. H Longki Djanggola, M Si mengatakan, bahwa sumberdaya daya mineral yang terkandung di wilayahnya merupakan sebuah anugerah dari Tuhan yang harus dikelola secara bijak. Ia mengungkapkan bahwa telah berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi polemik mengenai tambang di wilayah tersebut. Khususnya di Poboya.
Dari 163 perusahaan yang memiliki izin tambang di Sulawesi Tengah 107 diantaranya sudah proses produksi, dan sisanya masih tahap eksplorasi. Kemudian ada 4 perusahaan yang memiliki kewajiban tanggungan terhadap negara yang belum diselesaikan telah ia laporkan ke pihak yang berwajib.
(HUMAS)
