Fraksi Restorasi Nilai Tim Pendamping Gagal

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU– Campur tangan tim pendamping (TP) Wali Kota Palu dalam mengarahkan program kegiatan dan anggaran organisasi perangkat daerah (OPD) pada visi misi dinilai gagal. Penilaian dari Fraksi Restorasi Pembangunan (FRP) DPRD Palu. Juru bicara fraksi, Ridwan Alimuda menyatakan hal itu dalam rapat paripurna pemandangan umum fraksi DPRD Palu terhadap penjelasan Wali Kota Palu atas Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) pertanggung jawaban APBD Palu tahun 2017, Selasa 3 Juli 2018.
Menurut Ridwan, sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) dalam APBD Palu tahun 2017 jumlahnya cukup besar. Ridwan menganggap kinerja OPD belum optimal dalam merealisasikan serapan APBD. Ridwan lantas mengaitkan tidak optimalnya OPD itu karena ketidakmampuan TP wali kota mengarahkan OPD dalam merealisasi penyerapan anggaran. “Kinerja tim pendamping kami anggap gagal dalam mengsinkronisasi visi misi wali kota ke program anggaran. Ini tergambar realisasi serapan yang cukup besar,”kata Ridwan Alimuda. Karenanya ujar Ridwan, kinerja OPD harusnya lebih dievaluasi secara mendalam. Agar kedepan, realisasi penyerapan anggaran APBD bisa lebih maksimal lagi. “Penyebab Silpa itu karena OPD kinerja tidak oprimal. Juga untuk sinkronisasi visi misi ke program,”ujarnya.
Kendati begitu, pada prinsipnya lanjut Ridwan, FRP menerima penjelasan Ranperda pertanggung jawaban APBD Palu. Dan setuju Ranperda itu ditindaklanjuti le tahap selanjutnya. Fraksinya pun jelas Ridwan mengapresiasi kinerja Pemkot atas prestasi opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK RI Perwakilan Sulteng. “Kami berterimakasih atas itu. Dan berharap WTP ini bisa dipertahankan,”tutup Ridwan.
Untuk diketahui, seluruh fraksi DPRD Palu menyetujui Ranperda pertanggungjawaban untuk dibahas ke tahap selanjutnya pada masa sidang catur wulan dua. Hari ini (Rabu-red) rapat paripurna kembali diagendakan dengan tanggapan Wali Kota Palu atas pemandangan umum fraksi.
Sebelumnya diberitakan total realisasi pendapatan dalam APBD 2017 sebesar Rp 1,3triliun lebih. Realisasi belanja daerah Rp1,2triliun lebih. Dan Realisasi penerimaan pembiayaan daerah Rp32,4miliar lebih.
Kemudian realisasi pengeluaran pembiayaan daerah sebesar Rp30,9miliar lebih. Dari hasil realisasi pendapatan, belanja daerah dan pembiayaan, terdapat Silpa sebesar Rp97miliar.

Pos terkait