Sulteng Hanya Boyong Enam Medali

  • Whatsapp

 

O2SN Tingkat Nasional Tak Dapat Medali Emas

PALU,PE – Penyelanggaraan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat nasional yang diselenggarakan di Kota Makassar 2 sampai dengan 8 Agustus 2015 baru saja usai. Dalam even ini, atlit Provinsi Sulawesi Tengah hanya berhasil memboyong enam medali.
Medali itu antara lain diraih pada O2SN tingkat SMU/SMK/Setara. Sulteng berhasil memboyong medali perak dari cabang lomba catur dan medali perunggu pada cabang lomba tenis meja. Kedua cabang ini dijuarai siswa SMK Kabupaten Banggai.
Pada tingkat SLTP Sulteng juga hanya meraih dua medali perunggu yaitu masing-masing pada cabang lomba bulu tangkis ganda campuran oleh siswa SMP 2 Palu dan cabang lomba karate oleh siswa SMP Model Madani Palu.
Sementara pada O2SN tingkat SDN, Sulteng meraih medali perak pada cabang lomba atletik kids beregu oleh gabungan siswa SD dari SD 2 Beringin Jaya Morowali, SD Ambesia Parigi Moutong, SD Inpres Tompi Bugis Sigi Biromari dan SD Inpres Tada Parigi Moutong. Serta medali perunggu pada cabang lomba pencak silat putri oleh siswa SD Model Madani Palu.
Meski begitu prestasi atlit pelajar Sulteng cukup menunjukkan peningkatan prestasi tahun ini.  Sebab Sulteng berhasil menambah medali mejadi enam dari tahun sebelumnya yang hanya meraih lima medali.
Pada O2SN nasional tingkat SMU/SMK tahun lalu, Sulteng sama sekali tidak berhasil meraih medali. Begitu juga O2SN tingkat SLTP. Tahun ini Sulteng berhasil meriah dua medali dari tahun sebelumnya yaitu hanya meraih satu medali perunggu dari cabang lomba karate oleh SMP Model Madani Palu.
Penurunan  terjadi pada O2SN tingkat SD. Tahun 2014 silam atlit pelajar Sulteng berhasil meriah tiga medali perunggu masing cabang lomba atletik,renang dan bulutangkis.Sementara tahun ini turun menjadi dua medali.
Kepala Seksi Pendidikan Dasar SLTP Dinas Pendikan dan Kebudayaan Sulteng, Aminah, mengatakan, pembinaan atlit pelajar memang perlu didorong dari masing-masing sekolah ditingkat kabupaten. Sebab katanya saat ini pihak Dinas Pendidikan Sulteng belum menganggarkan secara khusus dana pembinaan atlit.
“Kami ditingkat provinsi hanya menganggarkan untuk masa training cantre saja. Itu selama sepuluh hari sebelum berangkat ke O2SN nasiona. Harusnya pemda masing-masing juga menganggarkan training centre itu sebelum training ditingkat provinsi,”kata Aminah, Rabu 12 Agustus 2015 di kantornya.
Menurutnya, pemerintah daerah kabupaten/kota juga perlu mendorong penambahan budget anggaran dari masing-masing mekanisme APBDnya. Namun begitu katanya, upaya pembinaan atlit O2SN yang dilakukan selama ini sudah cukup maksimal.
“Pelajar kita sudah cukup baik dan terlatih, namun atlit dari daerah lain khususnya pulau jawa memang lebih terlatih dari kita,”ujarnya.
Itu katanya karena pembinaan atlit di daerah tersebut dilakukan berjenjang selain dari pembinaan yang dilakukan oleh pihak sekolah sendiri.
“Pembinaan dari tingkat sekolah ada, dari luar sekolah juga ada. Mereka tergabung dalam klub-klub cabang olahraga yang mereka senangi dan mengikuti even secara rutin. Jadi terdorong secara otodidak,” demikian Aminah.(mdi)

Pos terkait