WEJANGAN – Rektor Untad saat wisuda ke-83, Senin 18 Juli 2016. (HUMAS UNTAD)
PALU, PE – Keberadaan media sosial telah menjadi kendali yang sangat dahsyat dalam kehidupan sosial saat ini. Bila tidak mempersiapkan diri dengan mental yang dahsyat pula maka akan mengalami gangguan psikososial. Begitu pesan yang disampaikan Rektor Untad kepada 1.071 wisudawan dalam wisuda ke-83 Untad, Senin 18 Juli 2016.
Untuk itu Rektor mengingatkan para lulusan yang dikukuhkan dalam wisuda tersebut agar menumbuhkan jati diri yang kokoh dengan lebih mengedepankan karya ketimbang kata-kata.
‘’Sudah bukan zamannya lagi kata-kata berhadapan dengan kata-kata, pernyataan dengan pernyataan apalagi bantahan dengan bantahan. Karena itu alumni Untad harus memperbanyak karya yang bisa dirasakan orang banyak dan membawa kemaslahatan umat,” tandas rektor.
Sebagai kader Tadulako, rektor mengimbau seluruh insan alumni Untad agar tidak menjadi pribadi yang tertutup di tengah era demokrasi yang semakin kokoh dan terbuka. Lulusan Untad diingatkan agar mampu merefleksikan dua kekuatan dalam diri yakni talenta dan kerja keras.
Hal ini kata rektor dapat menjadi trik menghadapi era demokrasi yang semakin kokoh dan terbuka. ”Kalian adalah kader Tadulako yang selalu siap menerima apa saja. Mulai dari yang menyenangkan maupun yang tak menyenangkan. Padukan keduanya dan semaikan dalam sukma yang paling dalam. Benih yang tumbuh akan hasilkan dua kekuatan, talenta berselimutkan kerja keras,” ujarnya. Rektor pun mengingatkan kepada para wisudawan agar tak henti melantunkan syukur atas keberhasilan yang diperoleh saat ini.
Tak sedikit mahasiswa kata rektor yang dengan terpaksa tak bisa meraih kesuksesannya di bangku kuliah. Karena situasi akademik yang tidak memungkinkan.
‘’Sebagai alumni yang bisa sampai pada akhir perjuangan di bangku kuliah, kalian sungguh patut mensyukurinya. Tak sedikit saudara-saudara kalian yang angkatan 2009 harus mengakhiri status mahasiswanya pada 30 Juni 2016 yang lalu. Mereka sulit kami bantu karena situasi akademik. Ada yang setelah 14 semester di Untad namun SKS masih 50-an, di bawah seratus. Jika demikian keadaannya, sulit bagi kami menyelamatkan,” sebut rektor.
Rektor pun mengingatkan para wisudawan agar berterimakasih pada orangtua, para dosen dan siapa saja yang telah mengambil bagian dalam perjalanan studi para wisudawan tersebut.Dalam wisuda kali ini, selain melahirkan dua doktor Untad, Dr Johanis Panggeso MS dan Dr Mubarak SE MSi, Untad pun mengukuhkan seorang guru besar bidang ekologi. Yakni, Prof Dr Sahabuddin MSi. Sahabuddin adalah salah satu dosen yang mengabdi di Fakultas Pertanian Untad. (mrs)