Kenaikan Harga Daging Sapi di Palu Masyarakat Diimbau konsumsi Alternatif

  • Whatsapp

Masyarakat Diimbau konsumsi Alternatif
WAKIL Ketua Kadin Palu, Steven Rony Nayoan, STP mengimbau masyarakat untuk tidak panik terhadap  kenaikan harga daging sapi yang terjadi di Palu. Menurutnya, ini harusnya menjadi momentum untuk memanfaatkan produk lain yang menjadi unggulan, misalnya ikan dan alternatif lain. “Kita kan masih ada ikan, telur dan ayam. Tidak harus daging sapi,” ujar Steven kepada Palu Ekspres, di Palu Kamis, 13 Agustus 2015.
Sehingga kata dia, masyarakat tidak usah memaksakan diri harus membeli daging sapi. “Kita menahan dirilah untuk tidak konsumsi daging. Kalau tidak ada yang beli pasti harga juga akan turun,” tandas pengurus Hipmi Kota Palu ini. Dia yakin, bila konsumsi masyarakat rendah terhadap daging, dengan sendirinya hargapun akan rendah.
Cara ini kata alumnus Pertanian Unsrat ini,  juga menahan para spekulan untuk tidak memanfaatkan kesempatan menahan stok di pasaran. “Harusnya kita prihatin dengan kondisi ekonomi Indonesia yang susah saat ini dan negara tengah sulit. Bukannya malah bermain harga di pasaran,” tandasnya.
Lagipula, kata pengusaha kota Palu ini, kenaikan harga daging di Palu hanya imbas dari berita kenaikan harga di tingkat nasional. “Jangan sampai pasar kita di Palu dan sekitarnya harus terisi daging impor akibat ulah spekulan di Jakarta,” tandasnya.
Steven sendiri ragu bahwa kenaikan harga daging di pasaran disebabkan stok daging sapi langka.
“Kita harus berpikir, kasihan pemerintah kalau harus menguras cadangan devisa negara hanya untuk mengimpor daging,” ujarnya. Efeknya pun bisa sangat besar, bisa mematikan peternak sapi lokal.
Makanya dia berharap pemerintah kota Palu segera menyikapi kenaikan harga ini dengan menggandeng pengusaha-pengusaha lokal kota Palu untuk menyediakan stok produk alternatif tersebut. (aaa)

Pos terkait