Penerapan Standar Jangan Hanya Formalitas

  • Whatsapp

BERI ARAHAN — Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Sulteng, Hasanuddin Atjo, saat memberi sambutan pada kegiatan Sosialisasi Standar Produk Kelautan, di Sutan Raja Hotel, Selasa 9 Agustus 2016. (DOK)

PALU, PE – Dalam penerapan teknologi, standar merupakan pondasi penting. Indonesia dianggap banyak mendapatkan masalah, karena terkadang memandang sederhana terhadap masalah standarisasi. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Sulteng, Hasanuddin Atjo, saat memberi arahan dalam pembukaan empat kegiatan yang dilaksanakan Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP), yaitu sinkronisasi program P2HP tahun 2016, Sosialisasi Standar Produk Kelautan, Verifikasi UPPN dan Pembinaan non Bioteknologi Kelautan, di Sutan Raja Hotel, Selasa 9 Agustus 2016 lalu.

Bacaan Lainnya

Hasanuddin menjelaskan, penerapan standar jangan sekadar jadi formalitas, karena standar merupakan landasan dalam melakukan inovasi. Tanpa landasan yang kokoh, maka akan sulit untuk menerapkan teknologi. “Dasar ini, hendaknya menjadi patokan dalam setiap program yang dilakukan oleh seluruh jajaran Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng, dalam menjalankan tugas dan fungsinya melayani masyarakat,” terang Hasanuddin.

Hasanuddin memberikan contoh, dalam bidang sepakbola, saat ini Indonesia sudah tertinggal jauh dengan negara-negara ASEAN, yang dulunya justru belajar sepakbola ke Indonesia, seperti Malaysia dan Myanmar. Menurutnya, kondisi ini terjadi karena tidak ada standarisasi, dalam proses perekrutan pemain. Berbeda dengan negara-negara tersebut, yang cukup ketat dalam menerapkan statandarisasi pemain.

“Begitu pula kita, kalau mau maju, kuncinya adalah inovasi, Prof Rhenald Kasali berkata, bahwa bukti pemerintah itu bekerja, kalau ada inovasinya, makanya untuk bisa berinovasi atau menerapkan teknologi, harus melalui standar, semua yang dilakukan harus terukur, melalui penerapan standar itu,” jelasnya.

Menurut Ketua Panitia Kegiatan, Yasin Baculu, saat ini masih banyak ditemukan masalah di sektor kelautan dan perikanan. Untuk menyelesaikan berbagai masalah tersebut, maka perlu dibangun sistem industrialisasi yang mengintegrasikan perikanan hulu dan hilir. “Jika sektor hilir berkembang, maka akan menjamin pasar ikan yang berkelanjutan dan terintegral. Oleh karena itu, dibutuhkan koneksitas yang saling membutuhkan, guna tercapainya system industrialisasi perikanan yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Yasin.

Yasin juga mengungkapkan, para peserta kegiatan-kegiatan ini, merupakan utusan dari seluruh kabupaten dan kota se-Sulteng, serta pelaku usaha, khususnya yang terkait dengan bidang P2HP, dan juga dari kalangan akademisi. Sedangkan yang menjadi narasumber dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan tim teknis serta pemateri dari Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng. (mg01)

Pos terkait