PALU EKSPRES, PARIGI- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berkunjung di Kabupaten Parigi Moutong, dalam rangka meninjau panen raya padi di Desa Kasimbar Palapi Kecamatan Kasimbar, Kamis (1/11/2018).
Dalam kunjungannya Menteri Pertanian juga menyerahkan sejumlah bibit padi, jagung, bawang putih kepada para petani di wilayah itu.
Potensi pertanian yang luar biasa di Kabupaten Parigi Moutong karena ada sesuatu yang dinilai unik yaitu, agroklimatnya yang tidak pernah kering dan itu harus dimanfaatkan.
“Jadi kalau itu tidak pernah kering harusnya petaninya kaya, karena ada air ada kehidupan, ada benih ada kehidupan, jadi petani harus kaya,” kata Menteri Pertanian saat ditemui usai meninjau panen raya di Desa Kasimbar Palapi.
Menurutnya, kalau mau kaya jadilah petani karena dahulu itu menurut paradigma bahwa, petani miskin itu sudah jauh.
”Negara lain kami sudah kelilingi, seperti Jerman, Eropa dan kami juga baru pulang dari Taiwan, Hanoi, yang kaya itu hanya petani, karena satu biji jagung ditanam jadinya dua tongkol sehingga, kalau petani malas jalas itu tidak berhasil,” ujarnya.
Selain bibit kata dia, pihaknya juga memberikan bantuan cuma-cuma 100 hektare dan akan dikembangkan sendiri oleh petani. Kemudian berikan alat mesin pertanian.”Jadi yang diberikan itu mesin tracktor, bibit hortikultura dan perkebunan kita berikan secara cuma-cuma beserta dengan pupuknya,” ungkapnya.
Dia mengatakan, itu adalah perintah langsung oleh Presiden RI Joko Widodo untuk membangun dari pinggiran. Karena menurutnya, ini adalah potensi yang luar biasa karena di Parimo, hampir tidak ada musim kering.
“Inilah uniknya kabupaten parigi moutong, dan kita akan dorong sesuai keunggulan somparatifnya yang ada saat ini,” ujarnya.
Kemudian permintaan Presiden katanya, untuk memberikan bibit unggul dan baik kepada petani agar produktivitasnya tinggi. Sehingga para petani khususnya di Parimo menikmati hasilnya, sehingga kesejahteraan petani itu meningkat.
Ia menambahkan, untuk di Sulawesi Tengah, terkait hasil pertanian terkini pascagempa baru-baru ini, sudah ada laporan yang masuk ke pihaknya dan itu langsung ditindaklanjuti. ”Jadi yang gagal panen kita berikan bantuan bibit, kemudian kita berikan alat mesin pertanian, itu kami sudah inventarisir kurang lebih 6 ribu hektar, langsung ditindaklanjuti karena itu perintah bapak Presiden,” ungkapnya.
(asw/Palu ekspres).