Pendidikan Inklusi Filosofi Baru Dunia Pendidikan

  • Whatsapp

TEKEN MoU – Penandatanganan MoU dihadiri oleh Rektor Universitas Tadulako, Rektor Universitas Negeri Surabaya, Wagub Sulteng dan sejumlah pejabat terkait.

PALU, PE – Secara regulasi, penyelenggaraan Pendidikan Inklusi telah diatur oleh pemerintah. Namun, masih terdapat beberapa permasalahan yang perlu menjadi perhatian bersama. Termasuk pada rekruitmen guru pembimbing khusus, yang masih sangat terbatas, dan proses pembelajaran yang mengacu pada pentingnya pendidik, dalam menghadapi peserta didik yang memiliki perbedaan secara individual.

Bacaan Lainnya

“Tentu hal ini tidak mudah, dibutuhkan guru yang siap dan mampu untuk mengajar anak-anak berkebutuhan khusus. Olehnya perlu ada kekuatan yang mengatur hal tersebut, dengan ditandatagani nota kesepahaman ini,” kata Wakil Gubernur Sulteng, Sudarto, dalam sambutannya, dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Antara Universitas Tadulako (Untad), Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tentang Kualifikasi S2 PLB Dan Pelatihan Guru Inklusi, di Untad, Senin 22 Agustus 2016.

Wagub juga berharap, agar semua pihak terkait, dapat mendukung pembangunan Pendidikan Khusus-Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK), dan Pendidikan Vokasi di Sulteng, melalui tri darma perguruan tinggi.

“Tentunya saya berharap, dengan nota kesepahaman ini, di antaranya Universitas Negeri Surabaya dan Universitas Tadulako secara bersama-sama berkolaborasi dengan baik. Agar sosialisasi  maupun diklat  benar-benar terserap dengan baik, karena kita sadari pendidikan inklusi adalah sebuah filosofi baru dalam dunia pendidikan yang humanis, tidak diskriminatif dan berbasis pada pengembangan kompetensi anak,” ujar Wagub lagi.

Pada kesempatan itu, Wagub juga menegaskan, tentang betapa pentingnya perhatian terhadap siswa yang berkebutuhan khusus, sehingga jika nantinya berpestasi, maka harus disamakan dengan anak-anak lainnya, termasuk dalam pemenuhannya menjadi Pegawai Negeri Sipil. Seperti yang dicontohkan oleh Wagub, kala masih memimpin Kabupaten Banggai.

Acara penandatanganan MoU ini, dihadiri oleh Rektor Universitas Tadulako, Rektor Universitas Negeri Surabaya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulteng, Para Dosen, Guru, serta perwakilan dari berbagai instansi terkait lainnya. (mg01)

Pos terkait