Nurhayati dan pesta kecil di HUT RI ke-70

  • Whatsapp

POSE KEMENANGAN. Nurhayati (kedua dari kanan) berpose bersama kandidat walikota Palu 2015-2020 Hj Habsa Yanti Ponulele (kanan) sesaat sebelum mereka  berlomba makan kerupuk.(Anita Anggriany/PE)

WAJAH Nurhayati semringah. Sesekali dia tertawa sembari menutup mulut, tak ingin kelihatan deretan giginya yg mulai berkurang. Nenek yang sekira berusia 65-an ini senang tak terperi. Dia berhasil memenangkan lomba makan kerupuk di antara belasan wanita lansia peserta lomba lainnya. Sekotak kecil kado berbungkus kertas meriah diterimanya dengan mata berbinar, pancaran kemenangan kecil di medio Agustus tahun ini.

Ya, hari Minggu, 16 Agustus 2015, Nurhayati bersama puluhan perempuan Lansia yang tergabung dalam organisasi Bina Keluarga Lansia (BKL) Anantovea ikut larut dalam kegembiraan pesta kecil memperingati Hut ke-70 RI.

Sebenarnya berkumpul bersama lansia ada Kegiatan mingguan Nurhayati. Biasanya, mereka berolahraga senam Lansia. Namun minggu ini agak spesial. Karena  dirangkaikan Hut Proklamasi RI sekaligus silahturrahim para lansia lewat halal bi halal lima kelurahan yaitu Tatura Utara, Tatura Selatan, Birobuli Utara, Birobuli Selatan dan Kelurahan Petobo.

Minggu ini Tatura Selatan menjadi tuan rumah kegiatan. Senam bersama pun digelar di halaman SD Negeri Tatura 1 Palu. Vilda, sekretaris BKL Kel Tatura Selatan mengatakan, kegiatan BKL Anantovea ini sudah setahun berjalan. Setiap minggu mereka menggelar senam. “Setiap minggu kami berpindah-pindah lokasi dari beberapa kelurahan. Kali ini kami yang menjadi tuan rumah,” ujarnya ramah kepada PaluEkspres.com.

Bagi Vilda, yang kesehariannya adalah ibu rumah tangga, kegiatan Anantovea ini menyenangkan sekali. “Kami bisa bersilahturrahim dengan sesama ibu-ibu lansia, mempererat hubungan,” ujarnya. Meskipun usianya baru 45 tahun,  belum termasuk lansia, namun Vilda senang terlibat dalam kegiatan tersebut.

“Para lansia ini perlu diperhatikan lebih. Karena usianya mereka cenderung emosional, perlu diberi ruang untuk bisa membuat mereka tenang dan senang,” ujarnya lagi.

Vilda tak salah, Nurhayati mengakui hal itu. Dia senang berada di antara teman-teman sesama lanjut usia. Bisa bersenam, ngobrol dan melakukan kegiatan bersama, joget dan menari. Apalagi hari itu, bukan hanya lomba makan kerupuk. Panitia juga menggelar lomba lari kelereng, lomba joget berpasangan sambil menahan balon, serta kegiatan yang memicu tawa peserta dan penonton.

Bahkan saking gembiranya Nurhayati seperti lupa usia. Dia mengaku baru berusia 45 tahun ketika ditanya. “Iyaa, saya umur 45 tahun..,” tegasnya ketika untuk yang kedua kalinya ditanya soal umur. Yaah, berapalah usia yang penting happy Buu Nur, eeh Oma Nurhayati. (aaa)

Pos terkait