Hj Zalzulmida Aladin Djanggola
Rakerda PKK se Sulteng di Palu
PALU, PE – Seluruh anggota PKK Sulteng diminta untuk mengevaluasi diri, sejauh mana kontribusi gerakan sosial wanita tersebut terhadap kemajuan pembangunan masyarakat di Sulteng. Saran yang bersifat autokritik ini ditegaskan sendiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK Sulteng, Hj Zalzulmida Aladin Djanggola pada pembukaan Rapat Kerja Daerah PKK se Sulteng di Palu, Minggu, 28 Agustus 2016.
“Rapat ini menjadi evaluasi, atas apa yang sudah PKK kerjakan. Apakah ada kemajuan atau adakah artinya PKK bagi masyarakat? Atau hanya sekadar namanya saja?” tandas Zalzulmida dalam sambutan di hadapan peserta rapat serta undangan.
Hadir pada malam itu, H Mohammad Hidayat Lamakarate, Staf Ahli Bidang Pemerintahan Pemprov Sulteng yang mewakili gubernur Sulteng, serta sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Sulteng juga tamu dan undangan dari sejumlah organisasi wanita di Sulteng.
Kepada seluruh Ketua TP PKK daerah dan kota, Zalzulmida mengingatkan agar mereka memahami dan mengerti tugas dan fungsi PKK. Menurutnya, 10 Program di PKK harus dicermati untuk dilaksanakan bermitra dengan SKPD terkait. Zalzulmida menilai penting mengingatkan hal itu karena ada beberapa ketua TP PKK daerah yang baru dilantik setelah pelaksanaan Pilkada di Sulteng awal 2016 lalu.
Melalui rakerda ini dia berharap para pengurus dan kader PKK memahami bahwa PKK adalah pekerja sosial. “Tugas kita adalah bagaimana bisa menggerakkan masyarakat untuk menyukseskan pembangunan di daerah dengan mengikuti program yang ada di SKPD. Jadi kita bukan pegawai yang terima gaji. Ini kerja sosial, “tandasnya.
Zalzulmida menjelaskan bahwa dalam PKK ada Kelompok Kerja (pokja) yang memiliki tugas masing-masing. Dia mencontohkan Pokja I yang salah satu tugasnya adalah menangani masalah Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT).
“Yang memprihatinkan saat ini yaitu angka kematian ibu dan bayi masih sangat tinggi,” ujar ibu dua orang putera dan 2 orang cucu ini. Masalah ini kata dia, menjadi tugas Pokja IV.
Mengingat pentingnya tugas pada masing-masing Pokja, Zalzulmida meminta agar Ketua PKK daerah menempatkan kader yang sesuai dengan kompetensinya. “ Untuk PKK di desa dan kecamatan, Pokja IV biasanya diisi oleh tenaga kesehatan seperti Bidan,” ujarnya.
Ketua PKK daerah dia minta untuk rajin turun ke lapangan menemui kader-kadernya yang ada di desa dan kecamatan. Sebab Zalzulmida yakin kehadiran pemimpinnya akan memotivasi kader di bawah untuk bekerja dengan semangat dan dedikasi tinggi.
Dia juga mengingatkan pentingnya sinergitas kerja dalam PKK. Masing-masing Pokja kata dia, harus bisa bekerja sama. Maka itu Zalzulmida yang juga Ketua Komisi IV DPRD Sulteng ini menegaskan agar tidak ada blok-blok dalam tubuh PKK. “ Jangan ada geng-geng di masing-masing PKK. Geng kontraktor, geng pejabat, geng Susupo.. Jangan ada ini,” ujar Zalzulmida yang disambut gelak tawa hadirin.
Kepada gubernur Sulteng, Ketua TP PKK menyampaikan bahwa rakerda ini pertama dilaksanakan setelah mengikuti rakernas PKK ke-8 di Jakarta awal Juli lalu. Gubernur Sulteng yang diwakili Staf Ahli Pemprov, Hidayat Lamakarate mengingatkan bahwa PKK harus maju mengikuti perubahan zaman. Gubernur meminta agar PKK mampu menjadi ujung tombak bagi pembangunan ketahanan keluarga. Sebab kata dia, ketahanan negara itu dimulai dari ketahanan keluarga.
“PKK tidak boleh miskin inovasi. Jangan hanya merekapitulasi program, tetapi harus tetap mengedepankan kualitas program. PKK harus dinamis,” tandasnya. Dengan dukungan semua SKPD, dia berharap PKK dapat menjawab tantangan tersebut. (aaa)