Erni Guntarti Minta Kualitas Tenun Tidak Luntur

  • Whatsapp

TENUN. Ketua Harian Dekranas, dr Erni Guntarti (kiri) dan Ketua Dekranasda Sulteng Hj Zalzulmida Aladin Djanggola SH CN, duduk bersama membahas hasil tenun Batik Bomba di ruang display Kantor Dekranasda Sulteng, Selasa 20 September 2016. (Foto Ismail Salahuddin)

Kunjungan Ketua Harian Dekranas Pusat, di UKM Tenun Bomba Palu
PALU, PE – Para Pengrajin Tenun Batik Bomba di Sulteng boleh berbesar hati. Apalagi mereka yang telah mendapat pembinaan dari Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulteng. Sebab, Ketua Harian Dekranas Pusat dr Erni Guntarti Tjahjo Kumolo memberi respons positif terhadap hasil karya yang bernilai tinggi ini. Selain memborong banyak sarung bomba ke Jakarta, Erni berjanji akan melakukan kerjasama dengan daerah dan pusat.

Bacaan Lainnya

Rencana itu disampaikan Erni kepada Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulteng Hj Zalzulmida Aladin Djanggola, Selasa 20 September 2016. Erni juga berjanji akan memediasi pertemuan antara pelaku industri UKM di Sulteng ini dengan pengrajin daerah lain yang dibina oleh Dekranas.

“Bila memungkinkan pengrajin akan diajak bersama agar satu kualitas untuk produksi yang lebih banyak lagi,” demikian Zalzulmida kepada Palu Ekpres seusai melepas rombongan Dekranas Pusat kembali ke Jakarta di Bandara Mutiara, Selasa 20 September 2016.
Dari hasil kunjungan ke beberapa tempat pembuatan Tenun Bomba, misalnya di Rumah Pintar jalan Kedondong milik Dekranasda Sulteng, UKM tenun di Jalan Mangga Kota Palu, serta melihat display milik Dekranasda Sulteng, isteri Mendagri itu kini bisa membedakan pengrajin yang sudah mendapat pembinaan Dekranasda dan yang belum.

Erni menilai tenun Bomba sangat bagus dan cantik dengan warna warni yang cerah. Meskipun beberapa tempat penjualan masih ada Batik Bombanya yang luntur. “Karena pembuatannya (tenun) sudah rumit, sebaiknya kualitasnya bahannya dibagusin. Jangan luntur lagi,” tandas Erni kepada Palu Ekspres disela-sela kunjungan dikantor PKK Sulteng. Meskipun bukan sutera, tetapi bahan yang dipergunakan kata dia harus yang berkualitas. Sehingga memiliki nilai jual yang tinggi.Zalzulmida sendiri bersyukur karena Erni sudah bisa membedakan antara hasil tenun yang sudah mendapat pembinaan Dekranasda Sulteng, serta yang belum.

“Nanti setelah tersusun pengurus dekranasda yang baru, lalu disusun divisi-divisinya lalu kita akan lakukan konsultasi dengan pusat,” ujar Zalzulmida yang baru saja dilantik sebagai Ketua Dekranasda Sulteng periode 2016-2021 Selasa lalu. Ini periode kedua Zalzulmida menjabat sebagai Ketua Dekranasda Sulteng.  Sebelumnya Zalzulmida menjabat pada periode 2011-2016.

Selain ke UKM Tenun, rombongan dekranas pusat juga dibawa ke Rumah Coklat milik Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng. Erni menilai Rumah Coklat sudah layak untuk diproduksi dalam jumlah besar karena rasa dan kualitasnya sudah dinilai cukup. “Tinggal bagaimana mengembangkan untuk produksi yang lebih besar. Karena mesinnya masih terbatas ya. Nantinya harus dijual dalam bentuk kemasan. Bukan dijual mentah,” ujarnya. (aaa)

Pos terkait