HUT KOTA PALU – Gubernur Sulteng H Longki Djanggola menghadiri langsung upacara peringatan HUT Kota Palu ke 38, Selasa 27 September 2016 di halaman Kantor Walikota Palu. (HAMDI ANWAR)
Gubernur Minta Program Pemimpin Terdahulu Diteruskan
PALU,PE – Diusia yang masih belia ke 38 tahun, Kota Palu telah banyak memberi kontribusi untuk menunjang perekonomian dan capaian penurunan angka kemiskinan di Sulawesi Tengah (Sulteng). Dimasa mendatang, capaian-capaian itu diharapkan dapat tetap bertahan dan lebih ditingkatkan lagi. Harapan ini dikemukakan Gubernur Sulteng H Longki Djanggola dalam upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Palu ke 38, Selasa 27 September 2016 di halaman Kantor Walikota Palu. Gubernur pada HUT kali ini bertindak langsung sebagai inspektur upacara.
Longki mengingatkan agar Pemkot tetap memprioritaskan program-program pengentasan kemiskinan yang sudah berjalan. Begitupun dengan program-program lain yang mendukung perekonomian Sulteng. “Perlu diingat program pengentasan kemiskinan kota harus tetap menjadi perhatian utama oleh kita semua untuk ditingkatkan lebih maksimal dalam capaian penurunan angka kemiskinan kota,” kata Gubernur. Perkembangan Kota Palu menurutnya tidak terlepas dari semua pihak utamanya pemimpin terdahulu. Capaian yang dilakukan oleh pemimpin terdahulu harus menjadi motivasi untuk diteruskan bukan untuk ditinggalkan.
“Akan lebih baik jika dapat dipadukan dengan program kerja baru di kepemimpinan saat ini. Agar cita-cita meraih adipura dapat terwujud,” ujarnya. Kekurangan dan hambatan selama 30 tahun lalu tambahnya perlu terus diperbaiki dan ditingkatkan melalui keseriusan dan komitmen memajukan kota Palu.
Hal ini harus didukung peranan dari semua pihak utamanya aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemkot Palu. “Saya imbau pada seluruh warga Palu jadilah warga yang bertanggung jawab, warga yang sadar dan malu melakukan hal yang melanggar hukum dan aturan, mempunyai jiwa memiliki daerah, cinta lingkungan dan perdamaian,” harapnya.
Gubernur pun menyinggung soal even Festival Teluk Palu yang kini berganti nama Festival Pesona Palu Nomoni (FPPN). Menurutnya event itu kini telah masuk dalam agenda nasional oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI.
“Ini suatu kebanggaan dan harusnya menjadi semangat utamanya bagi aparatur lingkup Pemkot Palu agar fokus terhadap tugas pokok. Bersinergi agar menjadi aparatur yang cerdas, memiliki kapasitas dan produktivitas tinggi serta integritas yang mampu mendukung keberhasilan pembangunan dalam berbagai bidang,” tandas Gubernur.
Upacara peringatan HUT ke 38 Kota Palu tahun ini tampak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Selain dihadiri langsung oleh Gubernur Sulteng, upacara juga dihadiri sejumlah Bupati. Terpantau Bupati Donggala Kasman Lassa dan wakil Bupati Sigi Biromaru, Paulina.
Demikian halnya dengan kegiatan pendukung dalam menyemarakkan upacara. Rangkaian upacara diawali dengan tari-tarian tradisi menyambut rombongan Gubernur Sulteng. Kemudian parade budaya dari sejumlah etnis, atraksi drum band serta tarian pamonte secara massal lintas generasi yang diiringi tabuhan gimba dan peniupan lalope dari puluhan siswa siswi.
Yang paling menarik perhatian tamu adalah atraksi sebuah pesawat tempur milik TNI Angkatan Udara jenis Sukhoi SU 30MK2/TS300. Pesawat itu terbang rendah dan melintas sebanyak tiga kali tepat diatas kantor walikota. Atraksi sukhoi akhirnya membuat heboh seluruh tamu dan undangan yang hadir.
Riuh tepuk tangan semakin menjadi tatkala master of ceremoniy (MC) memperdengarkan ucapan selamat ulang tahun Kota Palu ke 38 dari langsung dari dalam cockpit saat melintas di atas kantor Walikota. Ucapan ulang tahun itu disampaikan langsung penerbang sukhoi yakni Komandan Wing Udara 5 Pangalan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin, Kolonel Penerbangan Dedi Ilham Salam bersama Mayor Penerbangan Anton Palaguna. Komandan Lanud (Danlanud) Sultan Hasanuddin Makassar, Marsma TNI Nanang Santoso yang turut hadir dalam upacara HUT Kota Palu kepada wartawan mengatakan, pihaknya sengaja mengarahkan sekian menit arah terbang pesawat sukhoi ke wilayah Kota Palu. “Kan kebetulan ada ramai-ramai, ada gawean di Kota Palu, makanya kita belokkan sebentar kesini,” kata Nanang Santoso.
Menurutnya, pesawat itu diterbangkan dari Lanud Sultan Hasanuddin. Pesawat itu memang rutin melakukan latihan dan patroli pengawasan dalam wilayah pengamanan udara di pulau Sulawesi dan sekitarnya. “Nah, kebetulan Kota Palu ini masuk dalam wilayah operasi pengamanan maupun wilayah operasi latihan Lanud Sultan Hasanuddin. Belok sebentar kesini (Palu) beberapa menit,” pungkasnya. (mdi)