KETERANGAN PERS – Gubernur Longki Djanggola mengisyaratkan akan mengambil figur dari luar partai sebagai pendampingnya. Longki mengatakan itu, usai menjadi Irup pada upacara HUT ke 71 TNI, di Batalyon Yonif 711 Raksatama – Korem 132 Tadulako, Rabu 5 Oktober 2016. (PATARUDIN)
PALU,PE – Gubernur Sulteng H Longki Djanggola memberi isyarat bahwa figur yang akan menggantikan Wakil Gubernur Sulteng H Sudarto (alm) tidak mutlak harus dari kalangan politisi. Menurutnya, kalangan birokrat, TNI, kalangan akademisi maupun tenokrat juga dapat diajukan untuk posisi itu.
Kepada wartawan, usai menjadi inspektur upcara (Irup) HUT TNI ke 71 di markas Batalyon 711 Raksatama, Rabu 5 Oktober kemarin, Longki mengutarakan hal tersebut. “Bisa juga dari kalangan birokrasi, TNI, akademisi maupun teknokrat,” katanya. Hanya saja kata Longki, dirinya belum mengetahui secara pasti terkait regulasi yang mengikat pengajuan calon diluar partai itu. Misalnya dari kalangan TNI dan birokrat, apakah harus pensiun dulu dan mengikut pada aturan pencalonan.
“Dan pertanyaan saya juga apakah jika kami ajukan lantas mereka mau mundur sementara belum ada kepastian apakah bisa terpilih di tahap selanjutnya,”ujarnya kepada wartawan. Meski begitu Longki kembali menegaskan, bahwa pihaknya tetap akan mengakomodir calon-calon yang diajukan oleh partai pengusung. Partai pengusung menurutnya dapat mengajukan paling banyak tiga orang dan paling sedikit dua.
“Tapi untuk proses penggantian itu waktunya cukup panjang. Bisa sampai satu tahun karena tidak batasan waktu untuk hal ini,”ujarnya. Sebab prosesnya jelas Longki harus dimulai pada tahap pengajuan pemberhentian Wagub kepada DPRD Sulteng. Dari hasil paripurna penetapan DPRD, selanjutnya lagi harus diajukan kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk mendapat SK pemberhentian. “Setelah semua proses itu selesai, barulah saya membahasnya dengan partai pengususng mengenai siapa nama-nama yang akan kami ajukan nanti,”demikian Longki.(mdi)