PALU EKSPRES, PALU – Perayaan Imlek Tahun Baru Cina 2570 di Palu turut digelar secara meriah, di Vihara Karuna Dipa Palu, Selasa 5 Februari 2019. Dengan pakaian bernuansa merah menyala, ratusan warga Tionghoa yang berasal dari Palu dan sekitarnya, dengan khidmat mengikuti doa bersama menyambut tahun Babi Tanah.
Nuansa yang berbeda pada doa kali ini, yang digelar di halaman Vihara dengan menggunakan tenda. Hal ini dilakukan sebagaimana dijelaskan Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Sulteng, Wijaya Chandra, untuk memberikan kenyamanan umat dalam menjalankan ibadah, karena kondisi Vihara yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi 28 September 2018 lalu.
Pada perayaan Imlek tahun ini, Wijaya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama bangkit memulihkan kondisi kehidupan di Kota Palu dan sekitarnya, yang sempat dilanda bencana dahsyat. Hal itu dapat dilakukan dengan jiwa yang kuat, dibarengi keyakinan dan doa.
“Mengajak kita semua masyarakat kita jaga semangat kasih sayang, semangat untuk maju dan semangat untuk bangkit,” kata Wijaya.
Selain itu, ia juga mengajak seluruh umat manusia untuk bersama-sama menjaga alam agar tidak rusak. Karena menurutnya, kerusakan alam akibat perbuatan manusia akan berdampak negatif terhadap manusia itu sendiri.
Usai melangsungkan rangkaian ibadah, perayaan Imlek di lingkungan Vihara Karuna Dipa lalu dilanjutkan dengan berbagai pertunjukan kesenian khas Tionghoa. Pertunjukan barongsai menjadi pertunjukan yang paling dinantikan, tidak hanya oleh warga tionghoa yang hadir, namun juga oleh warga sekitar Vihara yang sejak awal pelaksanaan doa menunggu dari luar pagar Vihara.
(abr/palu ekspres)
