REKOR MURI – Gubernur Sulteng, Longki Djanggola, saat menerima piagam rekor MURI, 183 makanan dan minuman olahan berbahan dasar kelor, dari perwakilan MURI, Jusuf Kardi, Senin 5 Desember 2016. (foto: IMAM/PE)
PALU, PE – Sebanyak 183 makanan dan minuman hasil olahan dari kelor, berhasil mendapatkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI), pada perhelatan Festival Kelor 2016 yang bertajuk Kelor Palu Menembus Dunia, di Anjungan Nusantara Palu, Senin 5 Desember 2016. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia (APJI) Sulteng, dengan didukung oleh Pemerintah Provinsi Sulteng.
Penyerahan piagam rekor MURI, diserahkan langsung oleh Perwakilan MURI, Jusuf Kardi, kepada Gubernur Sulteng, Longki Djanggola dan Ketua Umum APJI Sulteng, Asmartatie Tombolotutu.
“Ini luar biasa loh. Stigma yang ada di beberapa daerah di Indonesia, kelor itu bukan makanan. Tapi di sini, malah menjadi makanan khas dan bahkan makanan pokok,” kata Jusuf Kardi, menunjukkan kekagumannya.
Pada Festival Kelor 2016, ditampilkan 183 jenis makanan dan minuman berbahan dasar kelor, mulai dari makanan berat seperti sayuran dan berbagai jenis roti, makanan ringan seperti aneka kue kering dan kue basah, serta minuman seperti teh dan jus.
Ketua Umum DPP APJI, Rahayu Setyowati, memuji hasil kreasi berbahan dasar kelor, oleh para pengurus APJI Sulteng. Dia berpesan, agar rekor MURI yang dipegang, tidak hanya sebatas pertunjukan dan seremonial, namun harus menjadi dorongan untuk menunjukkan eksistensi kuliner khas Indonesia yang berasal dari Palu dan Sulteng secara umum.
“Kelor adalah primadona yang luar biasa di Palu, ke depan kelor akan kita patenkan sebagai kuliner khas Palu. Dan nantinya, beberapa jenis makanan dari kelor yang ada di sini, akan saya bawa pada acara di Spanyol, Las Palmas nanti, untuk mengenalkan kelor kepada dunia,” kata Rahayu.
Senada dengan itu, Gubernur Sulteng, Longki Djanggola, menekankan, kelor harus dipatenkan sebagai ciri khas di Palu dan Sulteng secara umum. Gubernur juga mengajak APJI Sulteng, untuk terus berjuang menunjukkan eksistensi kuliner asli daerah, serta gencar melakukan sosialisasi kelor ke dunia.
“Jangan sampai kelor ini dipatenkan oleh negara lain, seperti beberapa kasus sebelumnya. Mari kita berjuang untuk tunjukkan kuliner asli daerah kita,” ujar Gubernur.
Selain itu, Gubernur juga mengaku akan menginstruksikan kepada seluruh Kepala Daerah di Sulteng, agar mengarahkan masyarakatnya untuk menanam kelor di rumah masing-masing.
“Buat Kepala-kepala Dinas dan Badan juga, saya harap ada semua kelor ditanam di rumahnya,” kata Gubernur lagi. (mg01)