Kepala OJK Sulteng M Syukri foto bersama sejumlah wakil Perbankan dalam kegiatan membina UMKM sukses melalui edukasi keuangan dan pemasaran digital, Rabu 21 Desember 2016 di Hotel Santika Palu. (foto: HAMDI ANWAR)
PALU,PE — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulteng giat dalam upaya memberdayakan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Selain juga berupaya mengedukasi masyarakat tentang layanan industri jasa keuangan (IJK).
Salah satu upaya itu dilakukan dengan mengedukasi pelaku UMKM tentang pola pemasaran produk melalui sistem digitalisasi. Untuk kepentingan ini OJK Sulteng Rabu kemarin menggelar kegiatan dengan tema mewujudkan UMKM sukses melalui edukasi keuangan dan pemasaran digital.
Ketua OJK Sulteng, M Syukri mengatakan, pihaknya merasa perlu mendorong UMKM memasarkan produknya melalui sistem digital yang saat ini sudah menjadi trend. Sebab saat ini salahsatu permasalahan yang dihadapi pelaku UMKM adalah pemasaran. “Untuk itu pelaku UMKM perlu menambah wawasan terkait manajemen pemasaran secara digital ini,”kata Syukri dalam sambutannya, saat pembukaan acara tersebut, Rabu 21 Desember 2016.
Syukri mengimbau melalui kegiatan edukasi tersebut, para pelaku UMKM dapat terus melakukan inovasi pemasaran yang efisien dengan menerapkan manajemen usaha yang berkualitas. Sehingga nantinya pelaku UMKM akan mudah mendapatkan akses permodalan dari Perbankan.
Dalam kegiatan edukasi UMKM ini, pihaknya kata Syukri sengaja menghadirkan narasumber kompeten dibidangnya. Salahsatunya adalah managemen pemasaran digital dari perusahaan Bukalapak.com. “Mereka (Bukalapak.com) akan berbagi ilmu mengenai teknik pemasaran digital dan succes story,”ujarnya.
Keuangan inklusif jelas Syukri merupakan sebuah hal penting dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan. Hal itu menurutnya memang menjadi tanggung jawab semua pihak tidak hanya OJK sebagai otoritas bidang keuangan.
“Kamipun terus mendorong agar IJK juga dapat melakukan inovasi pengembangan produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,”jelas Syukri.
Untuk memberdayakan UMKM lanjut Syukri terdapat tiga pendekatan. Pertama bagaimana mendorong manajemen pemsaran produk yang memadai. Kedua manegemen kelembagaan serta akses permodalan. “Manajemen pemasaran produk yang efektif dan kelembagaan yang kuat otomatis akan mendekatkan UMKM pada akses permodalan dari perbankan,”urainya.
Sebab berdasarkan survey OJK, saat ini akses permodalan masyarakat Sulteng di Perbankan masih terbilang rendah. Jumlah rekening kredit yang tercatat di Perbankan hanya sebanyak 245.738 dari 2,79juta jiwa atau dengan sebesar 8,82persen. “Ini artinya dari 100 orang penduduk, hanya 8 orang diantaranya yang mendapatkan akses pelayanan kredit atau pembiayaan dari Bank,”demikian Syukri.(mdi)