Peralatan Mobil dalam Kotak Hitam Disangka Bom

  • Whatsapp

 

PALU,PE- Sekitar pukul 07.30 WITA, Selasa 18 Agustus 2015, warga di seputaran Jalan Sisingamangaraja dibuat gempar oleh sebuah mobil pribadi merek Toyota Avansa warna hitam berplat nomor 1172 AE yang terparkir di samping Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) Sisingamangaraja.
Yang membuat warga panik tak karuan, mobil tersebut bergerak mundur tanpa ada yang kemudi sekitar 100 meter ke arah jembatan di Jalan Sisingamangaraja.
Kecemasan warga semakin menjadi-jadi, karena di dalam mobil tersebut terdapat sebuah kotak hitam yang mencurigakan.
Tak mau ambil risiko, warga langsung menghubungi pihak Polsek Palu Timur yang hanya dalam beberapa menit langsung meluncur ke lokasi kejadian bersama mobil penjinak bom milik Polres Palu. “Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, makanya kami antisipasi sedini mungkin,”Kata Kapolsek Palu Timur, AKP Ezryanti, Selasa, 18 Agustus 2015.
Pantauan Palu Ekspres, puluhan polisi dari Polsek Palu Timur dan Polres Palu berjaga-jaga di lokasi kejadian sambil menyelidiki dan mencari pemilik mobil tersebut.
Setelah dilakukan pencarian, rupanya mobil avanza hitam itu milik seorang pria yang bekerja sebagai karyawan di Jalan Kartini. Pria yang diketahui bernama Safran itu memarkirkan kendaraan di jalan tersebut. “Setelah kita cari, akhirnya kita temukan pemiliknya atas nama Safran, dia pergi bekerja di Jalan Kartini,”Jelas Ezryanti.
Rupa-rupanya, mobil milik Safran ditinggal dalam kondisi yang belum aman. “Pada saat itu dia tidak menggunakan rem tangan saat memarkirkan kendaraannya sehingga mobil miliknya langsung berjalan mundur, mengingat lokasi parkirnya juga berada di atas kemiringan, jadinya bergerak mundur,” terang Kapolsek Palu Timur.
Kecurigaan warga dan polisi terkait kotak hitam yang mencurigakan dalam mobil tersebut pun sirna setelah pihak kepolisian memastikan bahwa kotak hitam itu ternyata adalah kotak peralatan mobil tersebut.
“Dan, setelah diperiksa ternyata kotak hitam yang ada di dalam mobil milik Safran hanya berisi peralatan-perlatan mobil, bukan seperti dugaan warga. “klaim Ezryanti.
Karena tak menemukan indikasi yang mencurigakan, polisi pun akhirnya melepas Safran pergi. Dia tidak ditahan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Dia hanya diberi nasehat, agar tidak meninggalkan mobil dalam keadaan seperti itu lagi. Gara-gara isu itu pula, kondisi jalanan di sepanjang Sisingamangaraja sempat macet selama kurang lebih tiga jam. Warga maupun pengendara memadati lokasi itu karena penasaran dengan isu kotak hitam tersebut.(mg9)

Pos terkait