Untad Siapkan Dosennya Ikuti PPI di Unmul

  • Whatsapp

BERI ARAHAN – Rektor Untad, Prof. Dr. H. Mahfudz (tengah) saat memberikan arahan kepada para dosen yang disiapkan Untad untuk mengikuti Program Profesi Insinyur di Universitas Mulawarman. HUMAS UNTAD

PALU EKSPRES, PALU – Universitas Tadulako kembali menyiapkan para dosennya untuk mengikuti Program Profesi Insinyur (PPI). Sebanyak 53 orang dosen Agrokompleks Untad disiapkan sebagai calon yang akan mengikuti program tersebut di Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda Kaltim.

Bacaan Lainnya

Sebelumnya, angkatan pertama program tersebut telah diwisuda pada 15 Juni 2019 lalu sebagai Profesi Insinyur di Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.

Rektor Untad, Prof. Dr. H. Mahfudz bersama para perintis PPI, di antaranya Ketua IPCC Untad, Prof. Dr. H. Muh. Basir Cyio, Direktur PPs Untad Pro. Dr. Alam Anshari, dan Dekan Fakultas Pertanian Untad, Dr. Muhardi, berdiskusi dengan para dosen yang akan mengikuti PPI di Unmul, di ruang Senat Fakultas Pertanian Untad, Selasa 25 Juni 2019.

Dalam arahannya, Rektor Untad menyampaikan bahwa Profesi Insinyur harus dijalani, terutama oleh dosen di bidang Keteknikan dan Agrokompleks. Hal ini menurutnya karena akan ada kegiatan ilmiah maupun praktis, yang hanya bisa diikuti oleh dosen yang bergelar Profesi Insinyur yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi serelah UU nomor 11 tahun 2014 dan PP nomor 25 tahun 2019 diberlakukan secara penuh.
“Gelar Insinyur yang kita sandang itu Insinyur akademik bukan profesi. Bahkan dalam ijazah sama sekali tidak ada gelar profesi itu diberikan,” kata Rektor.

Sementara itu, Prof. Basir Cyio menambahkan, bahwa semangat mengikuti PPI selain karena tertuang dalam UU nomor 11 tahun 2014 tentang Keinsinyuran dan PP nomor 25 tahun 2019, juga karena dilandasi semangat untuk memeroleh tambahan pengetahuan dan pengalaman.
“Terutama pengakuan kompetensi dari PII (Persatuan Insinyur Indonesia) setelah kita memiliki ijazah profesi, bukan ijazah sarjana. Dengan begitu, dalam menjalani pendidikan nanti, tidak akan muncul keluhan terkait berbagai hal,” ujar Prof. Basir. (HUMAS)

Pos terkait