Guru Agama Harus Memberikan Contoh

  • Whatsapp

WORKSHOP PAI – Kakanwil Kemenag Sulteng, H. Abdullah Latopada, bersama jajarannya, pada acara pembukaan Workshop Penyusunan Naskah Soal USBN PAI, bidan Pakis Kanwil Kemenag Sulteng, Senin 30 Januari 2017. (foto: IMAM/PE)

PALU, PE – Para guru agama diharapkan harus mampu memberikan contoh, kepada para anak didiknya, agar pelajaran agama yang diberikan dapat betul-betul terlihat implementasinya di hadapan para anak didik.

Hal ini disampaikan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng, H. Abdullah Latopada, saat membuka kegiatan Workshop Penyusunan Naskah USBN Pendidikan Agama Islam (PAI) tingkat SD, SMP dan SMA se-Sulteng, di Ballroom Best Western Hotel Palu, Senin 30 Januari 2017.

“Guru Agama harus memberi contoh kepada anak-anak didiknya, terutama dalam hal pengamalan agama,” kata Abdullah.

Selain itu, ketersediaan jam pelajaran agama yang hanya 3 jam pelajaran, dianggap masih sangat kurang, terutama dalam hal pembinaan keagamaan bagi peserta didik. Olehnya, Abdullah meminta kepada para guru agama, untuk dapat memaksimalkan waktu yang disediakan tersebut dengan sebaik-baiknya.

“Kita dihadapkan pada kondisi bahwa negara hanya menyediakan 3 jam untuk pelajaran agama. Namun, di tengah persoalan yang mendera bangsa kita saat ini, yang salah satunya terkait dengan masalah agama. Terkait hal ini, para guru agama tidak boleh tinggal diam,” ujar Abdullah lagi.

Di hadapan para guru PAI se-Sulteng, Abdullah juga berpesan, agar senantiasa menunjukkan sikap keagamaan yang baik di tengah masyarakat.

“Perlihatkan kepada masyarakat, bahwa Anda adalah guru agama,” pungkas Abdullah.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (Pakis) Kanwil Kemenag Sulteng, H. Kiflin Padjala menerangkan, kegiatan Workshop Penyusunan naskah soal USBN PAI tingkat SD, SMP dan SMA se-Sulteng, diikuti oleh 70 peserta guru PAI di sekolah umum se-Sulteng.

“Kegiatan ini digelar hingga 1 Februari 2017, diikuti oleh para guru PAI di sekolah umum. Nantinya kami akan bersama menyusun naskah soal untuk USBN,” jelas Kiflin.

Salah satu output lainnya, lanjut Kiflin, yang akan dihasilkan dalam Workshop ini, adalah akan dibuat sebuah wadah antarguru Pendidikan Agama, yang akan digunakan untuk saling sharing dan konsultasi, terhadap berbagai masalah yang dihadapi.

“Nanti kita akan buatkan grup di media sosial, sesuai arahan Pak Kakanwil, sebagai tempat saling berbagi dan konsultasi, terkait masalah-masalah yang berhubungan dengan Pendidikan keagamaan ataupun masalah-masalah terkait agama lainnya, misalnya masalah Fikih dan sebagainya,” tandas Kiflin. (mg01)

Pos terkait