Ikan dan Bawang Penyebab Deflasi di Palu, NTP  Hortikultura dan Nelayan Malah Turun

  • Whatsapp
BPS Sulteng

PALU EKSPRES, PALU– Kota Palu mengalami deflasi sebesar 0,35 persen selama periode September 2019. Hal ini dipengaruhi oleh turunnya indeks harga pada kelompok bahan makanan serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar masing-masing sebesar 3,60 persen dan 0,13 persen.

Kepala BPS Sulteng Faisal Anwar menyebutkan deflasi Kota Palu sebesar 0,35 persen disumbangkan oleh andil negatif kelompok pengeluaran bahan makanan serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar masing-masing sebesar 0,77 persen dan 0,03 persen.
“Sedangkan andil positif disumbangkan oleh kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,22 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,09 persen, kelompok sandang sebesar 0,07 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,06 persen, serta kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen,” kata Faisal dalam press rilis BPS, Selasa (1/10/2019) di Palu.

Bacaan Lainnya

Faisal menambahkan beberapa komoditas yang memiliki andil negatif terhadap inflasi antara lain ikan kembung sebesar 0,24 persen, ikan ekor kuning sebesar 0,23 persen, ikan cakalang 0,16 persen, ikan selar 0,12 persen, bawang merah 0,07 persen, daging ayam ras 0,06 persen, ikan mujair 0,06 persen, jagung manis 0,03 persen, ikan kakap merah 0,03 persen, dan tempe 0,03 persen.

Menurutnya, andil negatif beberapa komoditas terhadap inflasi di Kota Palu tersebut, ternyata di satu sisi berdampak pada penurunan NTP beberapa subsektor. Paling terasa adalah NTP Holtikultura. Bawang Merah yang memiliki andil sebesar 0,07 persen terhadap deflasi Kota Palu berdampak pada NTP Petani Holtikultura.

Sebagaimana diketahui kata Faisal, selama bulan September 2019, subsektor hortikultura mengalami penurunan NTP sebesar 0,34 persen atau berubah dari 109,64 pada Agustus menjadi 109,27 pada September 2019. “Penurunan NTPH disebabkan oleh turunnya Indeks harga yang diterima petani sebesar 0,38 persen lebih rendah dari penurunan Indeks harga yang dibayarkan petani yang mengalami penurunan sebesar 0,04 persen,” ujarnya.

Andil negatif beberapa komoditas terhadap inflasi seperti bebeberapa jenis ikan juga mempengaruhi NTP Nelayan. “Ikan Kembung 0,24 persen, ikan ekor kuning 0,23 persen, ikan Cakalang 0,16 persen, ikan selar 0,12, Bawang Merah 0,07 persen memiliki andil terhadap deflasi Kota Palu,” ujarnya.

Pos terkait