Logic Thinker

  • Whatsapp
Nur sangadji. Foto: Dok

Oleh : Muhd Nur Sangadji

SAYA dikirimi cerita kocak tentang logika berfikir. Untuk artikel ini saya memodifikasi alakadarnya. Ceritanya begini. Suatu hari di warung kopi, masuklah seorang perlente dan minum di warung kopi tersebut.

Bacaan Lainnya

Mukidi, yang lagi ngopi terkesima melihat pria keren tersebut dan nekad bertanya: Apa sih pekerjaan Bapak?” Lalu orang itu menjawab. Ooo… saya adalah seorang “logic thinker”.

Mukidi bingung dan bertanya, apa itu pekerjaan logic thinker?.
“Wah susah menerangkannya, kata orang itu. Soalnya, memang bukan pekerjaan yang lazim. Tapi, saya akan kasih contoh. Begini, pertama-tama saya bertanya dulu, apakah Anda punya aquarium ?” Mukidi menjawab, ya saya punya aquarium di rumah. Nah, kata tamu itu, kalau Anda punya aquarium, logisnya Anda punya ikan”.

Kata Mukidi, ya saya punya ikan berbagai jenis”.  Tamu bertanya, kalau punya ikan, Anda pasti sayang binatang”. Mukidi menjawab, betul sekali, saya sangat sayang pada binatang.
Tamu berlogika lagi, kalau Anda sayang binatang, Anda pasti sangat menyayangi anak Anda”. Dan, logisnya lagi. Jika punya anak pasti punya istri.” Karena, kamu punya anak dan isteri maka pasti tidak impoten alias mandul.

Mukidi menjawab penuh semangat. “100% betul, saya tidak impoten”. Tamu lantas menutup penjelasannya, Nah begitulah kira-kira yang dimaksud “logic thinker itu”. Mukidi faham dan berucap pelan: ”Ooo begitu tho? Saya ngerti sekarang”.

Sesaat, setelah tamu itu pergi, datanglah Badrun, teman Mukidi dan bertanya : “Eh, Muk, kamu tadi asyik sekali omong apa? Mukidi menjawab, ”Ooo tadi saya ngobrol pekerjaan orang itu sebagai logic thinker”.

Pak Badrun, tetangga Mukidi bertanya, apa itu logic thinker ?. Mukidi mencoba mengurai. Begini, pertama-tama saya tanya dulu, kamu punya aquarium ?. Badrun menjawab, tidak punya. Mukidi serta merta langsung menyela. Berarti kamu impoten. Cerita ini terkesan guyon. Tapi dalam hidup, kita selalu harus menyimpulkan. Ilmu pengetahuan mengistilahkannya dengan premis. Falsafah since lah yang mendorong orang berlogika. Kaidahnya disebut premis. Dibagi jadi dua. Major dan minor. Misalnya begini. Semua laki lagi di desa adalah petani. Karena kawan saya di desa itu adalah laki laki. Maka, dia adalah petani. Ini logis dan mutlak.

Pos terkait