Obesitas? Penyakit-penyakit Berbahaya Ini Mengintai Anda

  • Whatsapp
Ilustrasi

JAKARTA, PE – Orang yang mengalami kegemukan alias obesitas memiliki risiko terkena sejumlah penyakit, seperti gagal ginjal, stroke, sampai kanker.

Sebab mereka lebih sensitif terserang penyakit tersebut. Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam Nono Mattarungan. Ia menyampaikan, tren penyakit obesitas semakin tinggi setiap tahunnya.

Bacaan Lainnya

Selain itu, berdasarkan kondisi di lapangan, obesitas berpotensi terserang kanker kandungan dan kanker payudara lebih besar. Hingga penyakit keganasan lainnya.

Meski keganasan itu juga dari banyak faktor yakni genetik, juga pola dan gaya hidup.

“Merokok, konsumsi minum dan makanan mengandung pengawet, dan junk food. Sehingga kenyataannya obesitas memiliki risiko besar terjangkit penyakit lain,” ucapnya.

Obesitas menjadi salah satu pembahasan menarik dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Kaltim-Kaltara.

Nantinya, ratusan dokter umum dan dokter penyakit dalam akan berkumpul pada acara yang berlangsung di Hotel Gran Senyiur, 10-12 Maret.

Ini merupakan tahun ketiga pelaksanaan PIT PAPDI Kaltim-Kaltara. Kota Minyak terpilih lagi menjadi tuan rumah, setelah tahun lalu acara dilaksanakan di Samarinda.

“Kami akan bahas komprehensif, penanganan obesitas sebaik mungkin tanpa menimbulkan efek samping,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut akan ada banyak pembahasan ilmiah berupa workshop dan symposium.

Di antaranya cara menunda cuci darah pada penyakit ginjal dan diabetes, cara mengurangi berat badan yang aman dan terbukti mujarab, kombinasi antihipertensi yang paling efektif dan ekonomis, obat antidiabetes sekaligus mengurangi berat badan dan menetralkan hipertensi.

“Sampai bagaimana pemberian nutrisi yang dapat mempercepat penyembuhan pada pasien. Mungkin selama ini pasien rawat inap hanya mengandalkan obat, padahal keberadaan nutrisi bagi mereka yang sakit juga penting,” ujarnya.

Di mana pemberian nutrisi yang baik dapat mempercepat proses penyembuhan. Terutama bagi pasien yang sudah kronis, malas, dan tidak ada gairah untuk hidup.

Apalagi penggunaan obat juga tidak boleh sembarangan, misalnya tidak mengganggu lambung.

Pos terkait