Teguh Warisman Sane, Pahlawan PT Pos Indonesia

  • Whatsapp

 

PALU, PE – PT Pos Indonesia menganugerahkan kenaikan pangkat Anumerta kepada almarhum Teguh Warisman Sane, penumpang Trigana Air yang jatuh menabrak gunung di Distrik Okbape, Pegunungan Bintang, Minggu, 16 Agustus 2015. Kenaikan pangkat itu diberikan kepada Teguh dan tiga rekannya, di PT Pos Cabang Papua atas pengorbanan mereka menjalankan tugas negara yang akhirnya merenggut nyawa mereka. Hal ini diungkapkan Febrianto, Direktur  SDM dan Umum PT Pos Indonesia saat penyerahan jenazah dari PT Pos Indonesia ke keluarga korban di Kompleks Perum Kelapa Gading Blok R Nomor 16 – Sigi, Minggu 23 Agustus 2015.
Febrianto mengatakan, kebijakan Direksi memberikan gelar Pahlawan PT Pos disertai kenaikan pangkat Anumerta dari grade X menjadi XI sebagai hal yang sangat wajar dan perlu. Mengingat mereka adalah karyawan karyawan terbaik yang bersedia mendedikasikan dirinya untuk tugas negara di tengah cuaca ekstrim dan bahaya yang mengintai. Karena itu, kata dia menjadi kewajiban bagi PT Pos Indonesia, jika seluruh kebutuhan yang berkaitan dengan pengantaran jenazah dari Bandara Sentani – Papua, Hasanudin – Makassar hingga Bandara Mutiara Sis Aljufrie diurus sepenuhnya perusahaan. Selain itu sejumlah asuransi yang menjadi hak para korban akan juga diberikan sepenuhnya.

Bahkan, bagi pegawai PT Pos Papua yang ikut korban dalam penerbangan naas ini, Pos Indonesia akan menanggung semua biaya pendidikan anak-anaknya hingga jenjang Strata I.
Sementara itu, ayahanda almarhum Teguh Warisman Sane, Darisman Sane, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap PT Pos Indonesia atas perhatian yang diberikan kepada almarhum anaknya. Apresiasi yang sama juga dikemukakannya terhadap pemerintah Kota Palu yang membantu dalam proses kelancaran penerbangan almarhum Teguh Warisman. Namun pria yang kini bermukim di Morowali itu, melancarkan kritik keras terhadap Trigana Air. Penerbangan ini dinilainya tidak mempunyai empati terhadap korban. Padahal di depan kapolda Papua kata dia, pihak Trigana Air berjanji akan memberikan perhatian penuh pada para korban. Ini berbeda dengan beberapa institusi yang terkait dalam penerbangan maut itu. Ia menyebut misalnya, PT Jasindo terlebih lagi PT Pos Indonesia yang memberikan perhatian penuh sejak berita hilangnya pesawat, saat pemberangkatan bahkan hingga tiba di rumah duka di Palu.

Jenazah diterbangkan dengan pesawat Garuda Indonesia dari Bandara Sentani – Papua menuju Makassar kemudian dengan penerbangan yang sama menuju Palu. Pesawat tiba sekira pukul 15.30 wita. Setiba di Bandara jenazah diangkut dengan ambulans milik Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu. Sementara di rumah duka puluhan kerabat korban sudah menunggu. Setiba di rumah duka peti jenazah dengan kelir putih itu kemudian keluarkan secara perlahan oleh karyawan PT Pos Palu lengkap dengan uniform kebesaran mereka.
Sesaat setelah jenazah turun dari mobil,  ibunda almarhum, Sherly Karundeng,  tak mampu lagi menahan emosi. Ia menangis bersama dengan beberapa kerabat almarhum. Karyawan PT Pos Palu yang memenuhi rumah duka juga tampak hanyut dalam suasana sentimentil itu. Informasi yang berhasil dikumpulkan di kalangan keluarga pemakaman rencananya akan dilangsungkan hari ini. (kia)

Pos terkait