PALU EKSPRES, PALU– Neraca perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah pada periode Januari 2020 melonjak drastis. BPS melaporkan surplus neraca perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah tercatat US$ 535,26 Juta setelah daerah ini berhasil melakukan ekspor sebesar US$ 628,45 Juta . Sedangkan impor tercatat hanya US$ 93,19 Juta .
Kepala BPS Sulteng Dumangar Hutauruk mengatakan surplus perdagangan Sulteng sebesar US$ 535,26 Juta karena total ekspor selama periode Januari 2020 mengalami peningkatan. Periode Desember 2019, total ekspor tercatat US$ 527,03 Juta sedangkan pada periode Januari 2020 tercatat US$ 628,45 Juta. Atau terjadi kenaikan ekspor sebesar US$ 101,42 Juta atau 19,24 persen.
Sedangkan total impor Sulawesi Tengah selama Januari 2020 senilai US$ 93,19 juta, turun sebesar US$ 247,18 juta atau 72,62 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
“Dilihat dari neraca perdagangan dengan seluruh negara mitra dagang, Sulawesi Tengah mengalami surplus senilai US$ 535,26 juta selama Januari 2020. ,” kata Dumangar Hutauruk pada press reales BPS, Senin (2/3/2020).
Dumangar menjelaskan kontribusi terbesar terhadap ekspor berasal dari besi dan baja senilai US$ 511,42 juta atau 81,38 persen persen dari total nilai ekspor. Bahan bakar mineral senilai US$ 88,55 juta atau 14,09 persen. Kontribusi ekspor kelompok komoditas lainnya relatif kecil masing-masing di bawah 4,00 persen.
Pada periode yang sama tahun sebelumnya, Januari 2019, kelompok besi dan baja juga mendominasi pangsa ekspor senilai US$ 310,08 juta atau 65,75 persen dari total ekspor dan bahan bakar mineral senilai US$ 134,51 juta atau 28,52 persen. Sementara itu, kontribusi ekspor kelompok komoditas lainnya terhadap total ekspor masing-masing di bawah 3,00 persen.
Adapun negara tujuan utama ekspor masih ditempati oleh Tiongkok senilai US$ 265,28 juta atau 42,21 persen dari total nilai ekspor.
Sementara itu, impor Sulawesi Tengah didominasi oleh kelompok komoditas besi dan baja senilai US$ 41,14 juta atau 44,15 persen, mesin dan pesawat mekanik senilai US$
14,17 juta atau 15,21 persen, dan bahan bakar mineral senilai US$ 13,67 juta atau 14,67 persen.
Pada periode yang sama tahun sebelumnya, Januari 2019, komoditas yang mendominasi impor Sulawesi Tengah adalah besi dan baja senilai US$ 98,34 juta atau 46,45 persen, mesin dan pesawat mekanik senilai US$ 33,83 juta atau 15,98 persen, dan bahan bakar mineral senilai US$ 25,91 juta atau 12,24 persen.