PALU EKSPRES, PALU – Jurubicara Pusdatina Covid 19, Provinsi Sulawesi Tengah, dr Jumriani memberikan peringatan kepada warga Kota Palu agar tetap menjalankan protokol covid secara ketat. Saat ini di Kota Palu, banyak sekali berkeliaran orang tanpa gejala (OTG) di jalan-jalan dan pusat keramaian kota. Sayangnya, warga mengabaikan protokol covid, seperti menjaga jarak, tidak berkumpul dan mencuci tangan sesering mungkin. Bahkan di jalan, ia melihat banyak sekali orang yang tak lagi menggunakan masker.
Ditemui wartawan di Posko Covid 19, di halaman Kantor Dinas Kesehatan Sulteng, Senin 8 Juni 2020, Jumriani yang saban hari menjabat sebagai Kepala Bidang PSP Dinkes Sulteng, mengatakan, melonjaknya pasien Kota Palu pada awal pekan ini, menandakan OTG di Kota Palu sangat besar. ”Saya sudah prediksi ini sejak awal. Bakal ada lonjakan melihat perilaku warga yang tidak konsisten menjalankan protokol kesehatan,”ungkapnya.
Sebelumnya, publik sempat diliputi kegembiraan. Kota Palu sempat dinyatakan zero pasien covid 19. Setelah pasien terakhir di RS Anutapura keluar dan dinyatakan sembuh dari covid 19 beberapa waktu lalu. Namun kegembiraan itu hanya sesaat. Beberapa hari kemudian, terjadi lonjakan yang cukup tinggi. Sebanyak 16 orang. Termasuk beberapa yang sudah terungkap, diantaranya, mantan Komandan Korem 132 Tadulako dan anggota Bawaslu RI serta dua keponakannya.
Menurut Jumriani ke-16 orang itu, adalah orang tanpa gejala (OTG), yang secara fisik terlihat sehat dan bugar. Namun sebenarnya mereka sudah terinfeksi virus di dalam tubuhnya. Terungkapnya mereka sebagai penderita virus corona, setelah melalui pemeriksaan usap tenggorokan atau polymerase chain reaction (PCR), untuk melengkapi dokumen sebagai syarat perjalanan ke luar kota.
Kini para pasien sudah di rumah sakit rujukan. Anggota Bawaslu Pusat Dewi Petalolo dan dua keponakannya kini menjalani perawatan di ruang covid RSU Undata Palu. Sedangkan mantan Komandan korem 132 Tadulako, menjalani perawatan di Rumah Sakit Tentara Palu. (kia/palu ekspres)
BANYAK SEJALI otg banyak berkelaran…di masy banyak otg yang berklaran, prokotl covid tetap harus tetap jalan….ada lagi jika menuju new normal jika tidak ketat, maka akan terjadi lonajkan..