Ketika SBY Diserang di H-1 Pilkada DKI, Apakah Berdampak ke AHY?

  • Whatsapp
Susilo Bambang Yudhoyono

JAKARTA, PE – Di Valentine Day ini, sehari jelang Pilkada DKI Jakarta, mantan presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yodhoyono diserang.

Serangan bernuansa politis ini datang dari rekan politik lamanya, dan mantan koleganya saat masih menjabat.

Bacaan Lainnya

Ya, keduanya bukan orang asing bagi SBY. Anas Urbaningrum, mantan Ketua Umum Partai Demokrat yang ia pecat dulu, kini kembali berkicau dari baik penjara. Sementara yang satunya, Antasari Azhar, mantan ketua KPK yang dipenjara karena terlibat dalam aksi pembunuhan berencana Nazarudin Zulkarnaen, direktur Putra Rajawali Banjaran.

Dari baik penjara, Anas mengirimkan pernyataannya untuk dikicaukan melalui akun miliknya pagi-pagi.

Anas menuding SBY tampil sebagai pejuang Islam jelang pilkada DKI.

“Saya setuju Pak SBY menyatakan, ”jangan ada Islamophobia di negeri ini.” *abah,” tulis Anas mengawali cuitannya, Selasa pagi (14/2).

Menurut Anas, Islamophobia tak akan berhasil. Pasalnya, kenyataan menunjukkan bahwa Islam dan Indonesia tak bisa dipisahkan.

Kemudian Anas langsung menohok dengan cuitan selanjutnya. “Teman2 bertanya, apakah saya percaya Pak SBY adalah pembela atau ‘pejuang’ Islam?” sambungnya.

Menurut Anas, biarlah hal itu menjadi rahasia SBY dan Tuhan. Mantan ketua umum PB HMI itu mempersilakan publik menilai apakah SBY memang pembela Islam, atau justru menggunakan Islam untuk menyukseskan Agus Harimurti Yudhoyono di pilkada.

Dalam penilaian Anas, SBY memperalat isu Islam untuk mengejar ambisi kekuasaan. “Itu hampir sulit dibedakan dgn strategi politik ‘menghalalkan segala cara’,” papar mantan anggota KPU itu.

Anas mengatakan sulit menemukan rekam jejak SBY dalam pergerakan umat Islam di Indonesia. “Karena itu kurang elok jika untuk kepentingan pilkada lalu memanfaatkan isu Islam,” tuturnya.

Itu gaya Anas. Lain lagi dengan mantan penegak hukum ini. Antasari kembali mengungkap secara terbuka atas kasus yang menimpanya, membuat dia divonis penjara selama 18 tahun.

Antasari mendatangi Bareskrim Polri untuk memenuhi panggilan penyidik, Selasa siang (14/2). Dia dengan yakinnya membongkar kasusnya dengan menyebut beberapa nama orang penting.

Adalah SBY, satu nama yang disebut Antasari paling tahu soal kasus kriminalisasi dirinya. Nama lainnya adalah Bos MNC Grup Hary Tanoesoedibjo.

Pos terkait