PALU EKSPRES, PALU – Kalangan akademisi Untad dan beberapa komponen masyarakat yang tergabung dalam Komite Independen Kampus Sulawesi Tengah, menggelar keterangan pers di LBH Palu. Kelompok ini menyampaikan kasus hukum yang dialami beberapa akademisi di perguruan tinggi itu.
Ternyata dua kasus yang menimpa dua dosen Universitas Tadulako, Dr Nisbah dan Nur Sangadji sudah mendapat perhatian dari Ikatan Alumni Untad (IKA). Koordinator Presidium Untad, Muhammad Rizal, mengatakan perhatiannya tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap dua dosen yang sedang bermasalah hukum dengan kampusnya. Karena itu ia merasa perlu menggelar konferensi pers yang berlangsung di LBH Palu, Kamis 18 Juni 2020.
Menurut Rizal, ada permintaan kepada IKA untuk mencermati kejadian tersebut. Karena menyangkut alumni maka ia pun merasa perlu untuk memberi perhatian para dosen yang tergabung dalam Komite Independen Kampus Sulawesi Tengah. ”Saat ini, kami sudah menerima surat permintaan dari Dr Nisbah dan Dr Nur Sangadji,” katanya kepada wartawan.
Di tempat yang sama, Sekjend IKA Untad, Muzakir Tawil, mengatakan pada dasarnya memberikan dukungan karena berkaitan dengan atmosfer di perguruan tinggi. Dimana nilai kebebasan akademik, terutama kasus pada kasus Nur Sangadji yang dipolisikan akibat tulisannya, tidak bisa diterima. Ia juga menyebut dosen lainnya, Prof Wati Mappatoba yang pernah berurusan dengan kasus hukum terkait persoalan internal kampus.
Di tempat yang sama, Prof Wati Mappatoba, mengatakan dirinya hanya meminta untuk berjuang memperlihatkan kebenaran yang dianggapnya benar. Kasus yang dialami Prof Wati Mapatoba terjadi pada 2011-2014 terkait pengelolaan Yayasan Potma Untad.
Sedangkan Nur Sangadji, mengatakan dirinya dilaporkan karena tulisan yang dinilai ekstrim.
Menurut dia, ia bisa memahami mahasiswa sedang melatih kritis. ”Tapi kalau sudah berada di ranah hukum, hubungan guru dan murid tidak ada lagi. Tapi ini sudah sebagai sesama warga negara yang menuntut haknya,” katanya. Menurut Nur ia menulis sesuai apa yang disampaikan. Universitas itu katanya menjaga moral yang baik. Jika moral jebol maka yang rusak adalah negara.