Desa Sasaran Program Stunting di Parimo Mulai Dimonitoring

  • Whatsapp
Kepala Bidang Sosbud, Bappelitbangda Parimo, Abdul Sahid Nurdin Badja. Foto : ASWADIN/P

PALU EKSPRES, PARIMO- Kepala Bidang Sosial Budaya (Sosbud) Bappelitbangda Kabupaten Parigi Moutong, Abdul Sahid Nurdin Badja mengatakan, Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong mulai melakukan kontrol terhadap sejumlah desa yang menjadi sasaran program stunting.
Menurutnya, hal ini dilakukan dalam rangka memastikan sejumlah desa tersebut telah tersentuh program lintas instansi yang tergabung dalam kegiatan menuntaskan dan menurunkan kasus stunting di wilayah Kabupaten Parimo.
“Monitoring dalam rangka memastikan desa-desa tersebut telah tersentuh program lintas instansi yang terlibat dalam kegiatan menurunkan kasus stunting,” kata Abdul Sahid di Parigi, Minggu (5/7/2020).
Memurut dia, penanganan kasus stunting merupakan program prioritas nasional yang melibatkan pemerintah daerah tingkat provinsi, kabupaten/kota dalam rangka pemenuhan gizi agar tumbuh kembang anak menjadi baik.
Dia mengatakan, pada tahun 2019 Pemerintah Daerah Parimo mengklaim mampu menekan angka stunting sekitar 34,4 persen. Namun presentase pertumbuhan kasus ini berada di angka 26 persen.
Dalam penanganan kasus tersebut, jelas Sahid, perlu dukungan semua pihak, termasuk pihak swasta, pemangku kepentingan dan masyarakat.
Meskipun, saat ini masih dalam situasi pandemi COVID-19, namun program penanganan stunting tetap dilaksanakan sesuai perencanaan dengan keterbatasan anggaran. Karena sebelumnya, telah direalokasi untuk kegiatan penangan Covid-19.
Dijelaskannya, dalam kegiatan monitoring, pihaknya membagi empat tim dengan masa kerja 8 hari. Yang mana dalam sehari satu tim yang ditugaskan menjangkau 3 desa sasaran sesuai perhitungan efisiensi waktu.
Ia menambahkan, tahun ini Pemda Parimo telah menetapkan 47 desa di 11 kecamatan yang menjadi prioritas penanganan kasus stunting. Hal itu berdasarkan hasil rembuk lintas sektor yang dituangkan dalam komitmen bersama.
“Anggaran digunakan dalam program ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Insentif Daerah (DID) dengan total alokasi anggaran sebesar Rp10 miliar,” jelasnya.
Sementara, dari Rp10 miliar dana yang disiapkan untuk penanggulangan stunting, sekitar 20 persen telah digeser untuk penanganan penyebaran Covid-19. (asw/palu ekspres)

Pos terkait