PALU EKSPRES, SIGI- Raut wajah Soti Mili (71) dan Pariono (66) terlihat sangat senang usai menerima bantuan modal usaha dari YAKKUM Emergency Unit (YEU) Area Palu, Selasa (28/7/2020), di halaman rumah Hawida salah satu kader lansia di Desa Ngatabaru, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.
Kebahagiaan mereka bukan tanpa alasan, mereka berdua merupakan bagian dari 38 lansia yang mendapatkan bantuan dari YEU. Kegiatan pemberian bantuan modal usaha ini dipantau langsung oleh Humanitarian Coordinator HelpAge International, Fadhillah Hanum.
Bantuan modal usaha bagi Soti sangatlah berarti. Baginya, bantuan ini akan membantu untuk membeli bibit kacang merah, sehingga bisa meningkatkan perekonomian keluarganya. Apalagi saat ini ia juga harus menafkahi empat orang, istrinya yang sudah renta dan kedua anak lelaki yang bekerja serabutan.
Kepala Desa Ngatabaru, Asmur Lamatenggo menyampaikan terima kasihnya kepada YEU dan HelpAge International karena telah memperhatikan lansia di desanya. “Saya berharap agar bantuan ini digunakan sebagaimana mestinya untuk usaha, bukan untuk yang lainnya,” harap Asmur.
Sementara itu, ketua Organisasi Lansia Ngatabaru “Sintuvu Maroso”, Zaenudin, menyatakan ungkapan rasa bahagia karena dari pihak YEU sudah melakukan pendataan dari beberapa bulan lalu. Namun karena kondisi merebaknya pandemi COVID-19, sehingga jadi tertunda. “Akhirnya bantuan ini bisa cair, padahal sudah banyak lansia yang mempertanyakan soal ini,” terangnya.
Menurutnya, dukungan modal usaha ini memang diusulkan oleh pengurus dan beberapa lansia yang sudah menerima bantuan tahap pertama. Memang, proses kali yang kedua ini sedikit memakan waktu, karena saat penyusunan rencana usaha bersamaan dengan mewabahnya COVID-19 di lembah Palu. Namun dari pihak YEU melakukan pendampingan penyusunan rencana usaha dengan menerapkan protokol kesehatan dengan jumlah peserta terbatas dari RT ke RT.
Pada tahap kedua di Ngatabaru ini, dari 38 lansia sebanyak 26 orang mengusulkan beternak kambing. Sisanya berdagang dan bertani. Sementara pada tahap pertama 41 orang lansia dapat bantuan dan 35 diantaranya beternak kambing. Saat ini terdapat sekitar 500 ekor kambing di Ngatabaru. Itu berarti setiap lansia memiliki delapan ekor kambing.