Kerusakan Jembatan Akibat Banjir di Parimo, Kerugiannya Ditaksir Rp 4 Milar Lebih

  • Whatsapp
Kepala Bidang Bina Marga DPUPRP Parimo, I Wayan Mudana. Foto : Ist

PALU EKSPRES, PARIMO– Kerusakan 7 jembatan di Kecamatan Parigi dan Parigi Selatan akibat banjir beberapa waktu lalu, kerugiannya diperkirakan sekitar Rp 4 miliar lebih.

Hal itu dikatakan Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (DPUPRP) Kabupaten Parigi Moutong, I Wayan Mudana di Parigi, Senin (3/8/2020).

Bacaan Lainnya

Menurut I Wayan, mengenai kerusakan sejumlah tersebut pihaknya telah melakukan peninjauan. “Setelah kami turun dan menghitung kerugiannya sekitar Rp 4 miliar lebih,” ujarnya.

Untuk pembangunan abutment jembatan yang menghubungkan Desa Lemusa dan Olobaru, menurutnya, membutuhkan anggaran kurang lebih Rp 1,6 miliar.

“Hitungan terakhir kami untuk pembangunan abutment jembatan yang rusak itu kurang lebih Rp 1,6 miliar,” sebut I Wayan.

Karena, selain pembangunan abutment lanjutnya, juga dilakukan penimbunan pada bagian oprit jembatan tersebut.

“Kemarin, saya pikir hanya struktur jembatan saja yang rusak ternyata ada bagian yang lainnya juga mengalami kerusakan,” ujarnya. 

Kemudian, pascabanjir menghantam 7 jembatan beberapa waktu lalu itu, kini 2 jembatan dalam penanganan darurat tersebut sudah rampung.

Adapun jembatan yang telah rampung dalam penanganan darurat kata I Wayan, adalah jembatan jalur dua Desa Olaya dan Korontua Kecamatan Parigi. Penanganannya telah rampung pada Senin, 27 Juli 2020.

Perampungan penanganan darurat jembatan itu kata dia, dikerjakan sesuai waktu masa tanggap darurat.

“Kita diberikan target sampai tanggal 27 juli 2020, dan saat ini kegiatannya sudah rampung sesuai waktu yang diberikan,” ungkapnya.

I Wayan mengatakan, pelaksanaan kegiatan penanganan darurat ini dilaksanakan secara swakelola.

“Sebenarnya, penanganan tersebut merupakan program kerja dari BPBD yang dikerjasamakan dengan Dinas PUPRP,” jelasnya.

Pada saat kejadian banjir tambahnya, kurang lebih sekitar 7 jembatan yang mengalami kerusakan.

“Jembatan jalur dua dikerjakan pertama, karena jalur itu merupakan jalur alternatif setelah jalan trans,” sebutnya.

Dia mengatakan, untuk  penanganan jembatan lainnya yang mengalami kerusakan akibat banjir termasuk penanganan 2 jembatan di jalur dua telah ditindaklanjuti dan sudah rampung sehingga sudah dapat dilalui.

Pos terkait