Korban Banjir Purwosari Parimo Butuh Perhatian Pemerintah

  • Whatsapp
GOTONG ROYONG - Warga korban banjir di Desa Purwosari saat kerja bakti membersihkan saluran air pascabanjir melanda desanya beberapa waktu lalu. Foto : Istimewa

PALU EKSPRES, PARIMO– Kepala Desa Purwosari, I Putu Eka Kembar mengungkapkan, pasca banjir melanda desanya beberapa waktu lalu, warga setempat melakukan perbaikan dan evakuasi material banjir dengan hanya menggunakan peralatan seadanya.
“Desa Purwosari, Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) diterjang banjir pada Kamis (29/10/2020) malam, akibat hujan deras mengguyur wilayah bagian Selatan Parimo saat itu,” kata Kades Purwosari I Putu Eka kembar kepada wartawan. Minggu, (1/11/2020).
Dia mengatakan, akibat banjir sejumlah material bronjong ikut terseret. Sehingga, warga bergerak cepat dalam penanganan ini, guna mengantisipasi adanya penyumbatan di bagian saluran air jika terjadi banjir susulan.
Hal tersebut dilakukan oleh warga dusun III Pambola Desa Purwosari, bertujuan untuk melakukan pembersihan limbah kayu yang terbawa banjir agar tidak terjadi lagi luapan banjir di saat hujan tiba.
“Kami bersama masyarakat kerja bakti, mengangkat bebatuan yang menutup jalan air,” terangnya.
Menurut dia, pascabanjir beberapa waktu lalu, pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengenai kondisi desa Purwosari.
Namun, hingga kini kata dia, alat berat yang diharap untuk melakukan pembersihan tak kunjung tiba di lapangan. Olehnya, masyarakat di desa itu berinisiatif melakukan pembersihan dengan peralatan seadanya.
“Masyarakat berharap, pemerintah daerah setempat segera menurunkan alat berat, minimal mengevakuasi meterial batu serta limbah kayu,” ungkapnya.
Dari 4 dusun yang ada, hanya dusun Pambola yang terbilang parah akibat hantaman banjir, yang menyebabkan, satu unit rumah mengalami rusak parah.
Selain belasan rumah terendam dan satu unit rumah rusak parah, diperkirakan ada 700 hektare sawah milik warga tergenang lumpur.
Dengan demikian, mereka terpaksa menggarap kembali sawah tersebut. Padahal, menurutnya sawah warga itu baru saja ditanami padi. “Hewan ternak kami seperti, bebek banyak yang mati serta puluhan babi juga ikut hanyut,” ujarnya.
Ia menambahkan, korban banjir juga mengalami kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. “Saya berharap, pemerintah dapat memperhatikan nasib kami,” tegasnya. (asw/palu ekspres)

Pos terkait