Kenapa Sih Angel Lelga Mati-Matian Belain Ahok, Sampe Tuding Fatwa MUI Pesanan Politik

  • Whatsapp
Angel Lelga

JAKARTA, PE – AKTIRS Angel Lelga menjadi bulan-bulanan hujatan netizen, hal itu karena beberapa tulisannya di instagram yang dinilai menghina ulama dan membela pasangan calon (paslon) Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama atau Ahok.

Bahkan aktris berhijab ini membela Ahok dengan menyebutkan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai pesanan politik.

Bacaan Lainnya

Tak sampai di situ, Ia juga menyebutkan para ulama yang ikut serta dalam mengawal fatwa MUI merupakan orang-orang munafik, teroris, pornografi serta koruptor.

Angel Lelga juga menyebutkan, fatwa keharaman pemimpin kafir tak lagi berlaku.

“Salam Waras

Diumumkan bahwa fatwa “Haram Pemimpin Kafir” berdasar tafsir Al Maidah versi FPI sudah tidak berlaku lagi karena terbukti fatwa tersebut adalah hasil pesanan khusus untuk Pilkada DKI saja. Lagipula oknum-oknum pemimpin massa yang teriak mengawal dan memperjuangkan fatwa tersebut adalah orang-orang munafik yang tidak layak dipercaya dan sekarang mereka sedang terjerat banyak kasus seperti penistaan lambang negara, pornografi, terorisme, pencucian uang serta korupsi dana umat”. Tulis Angel.

Untuk lebih meyakinkan netizen, Angel juga menjabarkan beberapa Partai Islam yang ikut mendukung paslon non-muslim di daerah-daerah lainnya.

Dan jangan lupa, mereka yang teriak haram pemimpin kafir di Jakarta ternyata malah dukung pemimpin non muslim di daerah lain kok. Asal kebagian jatah kue kekuasaan, cara apa saja halal digunakan. Contohnya adalah beberapa data Pilkada 2017 berikut ini :

1. PKS, PAN, dan PBB dukung PAULUS KASTANYA di pemilihan WALIKOTA AMBON

2. PKS, PPP dan PKB dukung IRENE MANIBUY jadi calon GUBERNUR PAPUA BARAT.

3. PKS dan PDIP usung SAMSON ATAPAN jadi calon BUPATI SERAM

4. PPP dan PAN dukung JEFRY RIWU KORE untuk calon WALIKOTA KUPANG

5. PKS, PAN dan PBB dukung YUDAS KORTANIUS menjadi calon BUPATI MENTAWAI. Lanjut Angel.

Menurut Angel, orang-orang yang meneriakan keharaman memilih pemimpin kafir adalah orang-orang munafik, sebab menurutnya, tafsiran Alquran versi Departeman Agama tidak ada tertulis keharaman memilih pemimpin Kafir.

“Jadi sudah jelas ya…… kalo masih ada yang teriak lagi “Haram Pemimpin Kafir” berarti orang itu ambigu, oportunis atau mungkin munafik. Lagipula berdasar tafsir terjemahan Al Quran resmi versi Depag yang dibuat oleh para ulama ahli tafsir terkemuka tidak ada itu istilah “Haram Pemimpin Kafir”. Itu mah cuma akal-akalan para aktor politik yang tidak bisa bersaing secara jujur saja di Pilkada.” Tulisnya.

Pos terkait