PALU EKSPRES, PARIMO- Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) mendapat piagam penghargaan dari Kementerian Pertanian.
Demikian dikatakan Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan Dinas TPHP Parimo, Rahmatia di kantornya, Senin (16/11/2020).
Menurut Rahmatia, piagam penghargaan dari Kementerian tersebut, didapatkan dari kawasan perkebunan terbaik seluruh Indonesia untuk komoditi kakao.
“Jadi, penghargaan itu kami dapatkan langsung dari kementerian. Pada saat itu, saya dengan pak kadis ditelpon langsung oleh orang pusat dan penerimaan sertifikat itu secara virtual,” ujar Rahmatia.
Dengan demikian katanya, penghargaan tersebut menjadi tantangan buat pihaknya.
Menurutnya, baru-baru ini pihaknya medapat pendampingan dan membangun komunikasi yang baik dengan perusahaan Cocoa Sustainability Partnership (CSP) yang bekerjasama dengan pihak kementerian.
“Kita kan, untuk program kakao ini biasanya untuk komoditi perkebunan sulit untuk mendapatkan pupuk. Walaupun pupuk ini ada di bidang Dinas TPHP, tapi saya selaku bidang hortikultura dan perkebunan terkait peningkatan produksi itu saya melobi untuk kebutuhan pupuk tersebut,” ujarnya.
“Dan Alhamdulillah, pada tahun 2019, saya masih menjabat kepala seksi di bidang itu dan saya berkomunikasi dengan perusahaan CSP dan pada tahun 2020, permintaan itu disahuti sehingga mendapatkan kuota pupuk NPK khusus kakao sebanyak 3.250 ton,” tambahnya.
Tetapi, sayangnya kata dia, saat melakukan penebusan itu ternyata data kelompok tani tersebut masih dominan pada aplikasi perkebunan yang di dalamnya sudah ditanami cengkeh dan kopi. Sementara pupuk itu khusus untuk komoditi kakao.
“Jadi, baru-baru ini saya melakukan sosialisasi di 23 Kecamatan, mulai dari Kecamatan Sausu sampai Moutong terkait penebusan pupuk NPK kakao untuk peningkatan produksi sekaligus mengecek dan memastikan, di mana sebenarnya hamparan kakao kita di Parigi Moutong ini terkait dengan penghargaan kawasan terbaik tadi itu,” sebut Rahmatia.
Ia menambahkan, untuk data sekarang ini luas kawasan perkebunan kakao di Parimo ada 68 ribu hektare.” Jadi, untuk 68 hektare itu saat ini apakah masih produktif atau tidak, makanya sekarang ini, itu yang saya cari tahu datanya,” ujarnya. (asw/palu ekspres)